Dian Sastrowardoyo adalah salah satu sosok perempuan inspiratif Indonesia yang dihadirkan dalam acara Dari Kartini Untuk Indonesia yang digelar detikcom pada Rabu (28/4/2021). Di sini, Dian Sastrowardoyo punya pesan buat para perempuan Indonesia atau Kartini masa kini.
"Untuk menjadi Kartini berprestasi masa kini, dan masa lalu, tetep sama kuncinya: nggak boleh terlalu baper," kata Dian Sastrowardoyo.
Hal itu menurutnya beralasan. Termasuk salah satu alasannya adalah karena Ibu Kartini sendiri melakukannya saat masa-masa diminta untuk menikah oleh sang Ayah dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih baper, menurut pemeran Ada Apa Dengan Cinta? itu, perempuan Indonesia sebaiknya langsung bergerak dan berkarya. Melakukan sesuatu tanpa harus terlalu memikirkan bagaimana sikap orang lain atau perlakuan tidak mengenakan orang lain.
"Jadi, daripada kebanyakan dan kelamaan baper, udah nggak sempet baper-baperan, kita harus berusaha dan berjuang sehari-hari, gitu lho. Jadi zamannya Ibu Kartini dulu dia sempat baper ya, dia sendiri nggak rela disuruh nikah oleh Bapaknya, dia maunya sekolah. Tapi sama orangtuanya disuruh menikah, dia sedih, sedih, sedih. Terus titik baliknya adalah di saat dia setop baper akhirnya dia membuat sekolah. Pada saat dia bikin sekolah dia udah nggak sempat lagi baper-baper. Malah tanpa sadar eh saya udah banyak nolongin anak-anak kecil lain," lanjut Dian Sastrowardoyo.
"Kita Kartini sekarang dalam macam-macam kesulitan hidup kita, udahlah nggak usah baper-baper, nggak usah terlalu dipikirin. Yang penting kita berusaha aja berbuat yang baik, nanti tanpa sadar udah lumayan juga, banyak juga yang kita kerjakan dalam hidup ini," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dian Sastrowardoyo juga diberikan pertanyaan-pertanyaan sulit seputar perempuan. Acara Dari Kartini Untuk Indonesia memberikan kesempatan kepada 12 pelajar dari SMA dan universitas di Indonesia, yang diseleksi dari ribuan pendaftar.
12 pertanyaan itu juga bisa dikatakan tidak mudah. Bahkan Dian Sastrowardoyo merasa seperti sedang mengikuti kontes ratu kecantikan dalam memikirkan jawaban buat para Kartini Pelajar.
Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah soal standar kesuksesan perempuan. Dian Sastrowardoyo menyebutkan bahwa perempuan sukses tidak selalu hanya dilihat dari pencapaiannya dalam karier saja.
"Kesuksesan itu banyak loh, bisa membahagiakan orang tua aja itu kesuksesan loh. Jadi jangan selalu pakai ukuran ekternal aja, karena kesuksesan itu banyak," jawab Dian Sastrowardoyo.
Ada pula yang mengajukan pertanyaan pengandaian. Apa jadinya kalau Dian Sastrowardoyo dilahirkan tidak sebagai perempuan? Apakah bisa ada di titik puncak karier seperti saat ini? Begini jawaban sang aktris.
"Aku kalau lahir sebagai laki-laki belum tentu juga (bisa ada di titik saat ini). Aku bisa sampai sini aja banyak nggak nyangkanya dan sangat-sangat beruntung. Aku harus bersyukur karena aku dilahirkan dan diberi kesempatan (berkarier) saat film Indonesia udah mulai bangkit, timing-nya pas banget. Tapi siapapun kita, laki-laki atau perempuan, kalau kita gigih dan bekerja keras, berani bercita-cita tinggi, aku rasa selalu ada jalan berhasil meski nggak selalu gampang. Tapi nggak ada yang nggak mungkin," jawabnya.
Dalam acara Dari Kartini Untuk Indonesia juga Dian Sastrowardoyo curhat soal masa-masa terendah dalam hidupnya. Secara terbuka, pemeran film Kartini itu mengaku tidak hanya sekali berada di masa krisis. Namun dia selalu mencoba untuk bangkit.
"Kalau kamu mengalami, jangan merasa kesannya diri kamu malang banget. Kalau kita mengalami sesuatu yang berat banget dan gak bisa kita jalani legowo, tips aku berdoa ya pada Yang Maha Kuasa untuk menguatkan mental kita. Kalau lagi gak selalu kuat juga gak apa-apa, jangan men-judge diri sendiri. Memang gak selalu gampang, yang penting jalanin aja pelan-pelan, hari ke hari, karena kalo dijalanin terus-terus, gak kerasa. Ketika kita jalanin satu per satu gak serumit itu kok," tuturnya bijak.