Awal Mula Pertemuan Prof Muradi dengan Era Setyowati

Derita Era Setyowati

Awal Mula Pertemuan Prof Muradi dengan Era Setyowati

Prih Prawesti Febrian - detikHot
Sabtu, 10 Apr 2021 17:06 WIB
Era Setyowati
Awal Mula Pertemuan Prof Muradi dengan Era Setyowati (Foto: Dok. Instagram/itssierra.s)
Jakarta -

Dengan adanya kasus Era Setyowati dengan salah satu Komisaris BUMN, banyak orang yang curiga bagaimana pertemuan keduanya. Saat ditemui di KPAI, Menteng, Jakarta Selatan, Razman menceritakannya.

Jauh sebelum adanya pernikahan siri antara Era Setyowati dengan Profesor Muradi ini, keduanya lebih dulu bertemu di salah satu tempat hiburan.

Ia mengatakan jika pertemuan keduanya bukanlah di tempat prostitusi. Melainkan di tempat hiburan musik yang ada di salah satu tempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begini, katanya kan bertemu di salah satu tempat hiburan. Bukan tempat hiburan prostitusi, hanya hiburan musik," jelas Razman Nasution yang tak lain adalah pengacara Era Setyowati.

"Ya sudah, saya sebut saja deh. Dia memang pemandu lagu di salah satu karaoke. Dan karaoke itu elite. Jadi ini perkenalan di situ dan dia (Era cari nafkah (di situ)" paparnya lagi.

ADVERTISEMENT

Razman juga menjelaskan jika dari pertemuan itu, Profesor Muradi pun memacari Era Setyowati. Saat itu usia Era Setyowati 25 tahun.

"Pas ketemu dibujuk dan dipacari," jelasnya lagi.

Terjadilah pernikahan siri itu. Diketahui jika pernikahan itu tidak diketahui oleh pihak keluarga besar sang profesor.

"Dan Era ini juga tidak ke mana-mana (setelah menikah), tinggal di apartemen saja dan keluarganya juga mengetahui. Tapi kalau keluarga profesor tidak tahu. Tapi setelah Era ini melahirkan kelihatannya istrinya mengetahuinya," ungkapnya lagi.

Menurut Razman, sang profesor ini mulai menghilang dari kehidupan Era. Sang Komisaris tidak memberikan lagi nafkah kepada anak yang sudah dilahirkan oleh Era Setyowati.

"Untuk ibu Profesor M tolong buka nurani, supaya paham bagaimana perasaan seorang wanita. Dia tidak pernah minta untuk dinikahi, dalam pengertian dia untuk ngotot, karena dia pada posisi perempuan yang harus dilindungi hak-haknya," jelasnya Razman lagi.

(wes/dar)

Hide Ads