Pengalaman buruk dialami Sharon Stone saat dirinya melakukan operasi pengangkatan tumor jinak pada 2001. Usai operasi ternyata sang dokter malah melakukan operasi tambahan untuk memperbesar payudara miliknya.
Hal tersebut dilakukan oleh dokter tersebut tanpa izin dari sang aktris dan ia pun tak diberitahu hingga akhirnya Sharon Stone siuman dan merasa ada yang berbeda pada tubuhnya.
Dokter tersebut melakukan hal itu karena ia berpikir jika setelah operasi Sharon Stone akan berterimakasih karena dirinya merasa penampilannya jadi lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat aku melepas perban, aku sadar jika payudaraku makin membesar dan ia (dokter tersebut) berkata,'Itu terlihat lebih baik dengan ukuran pinggang mu,'" kenangnya.
Bukannya ucapan terimakasih tapi kekecewaan yang justru dilontarkan oleh Sharon Stone. Ia heran kenapa sang dokter berani-beraninya menghakimi bentuk tubuhnya itu dan melakukan tindakan tanpa izin darinya.
"Ia telah mengubah tubuhku tanpa persetujuan dan sepengetahuanku," tuturnya.
Dalam wawancara berbeda Sharon Stone juga menceritakan jika dirinya hampir saja adu pukul dengan lawan mainnya di Basic Instinct, Michael Douglas. Kejadian itu terjadi sebelum mereka syuting bareng film tersebut.
"Kita pergi ke luar dan aku pun berkata,'Aku tak mengenal diriku' dan ia pun menjawab,'Kau juga tak tahu tentangku'. Saat itu seperti pertengkaran antara teman di SMA," kenangnya.
Film Basic Instinct juga memberikan sebuah kenangan buruk untuknya. Ia mengaku jika organ intimnya dieksploitasi sang sutradara dalam sebuah adegan.
Dalam film tersebut ada sebuah adegan yang sangat vulgar saat ia menunjukkan bagian intimnya tersebut dan adegan itu pun jadi salah satu momen paling ikonik dari film tersebut. Bahkan, adegan itu menginspirasi film-film dewasa lainnya.
Namun pada kenyataannya, Sharon Stone tak tahu jika adegan itu akan ditayangkan. Ia tak menyangka vaginanya akan menjadi konsumsi publik.
"Itulah bagaimana aku melihat pengambilan gambar vaginaku untuk kali pertama, setelah sebelumnya aku mendengar, 'Kami tak bisa melihatnya, aku mau kau mencopot celana dalam karena warna putih memantulkan cahaya. Jadi kami tahu jika kau masih memakai celana dalam,'" kenang Sharon Stone dalam memoir bertajuk The Beauty of Living Twice.
(ass/dar)