Aktor James Franco telah mencapai penyelesaian dalam gugatan pelecehan dan eksploitasi seksual yang dilontarkan kepadanya. Gugatan itu dibuat oleh dua perempuan yang merupakan mantan siswa di sekolah akting Studio 4 yang kini sudah tak ada.
Sejak 2019, dua mantan siswa James Franco bernama Sarah Tither-Kaplan dan Toni Gaal menuduh sang aktor menciptakan lingkungan pelecehan dan eksploitasi seksual.
Dilansir dari berbagai sumber, Senin (22/2/2021), kedua perempuan itu membatalkan gugatan masing-masing yang diajukan 11 Februari. Klaim eksploitasi seksual juga dibatalkan tanpa prasangka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tuduhan penipuan yang diajukan dalam gugatan juga akan tunduk pada pembebasan terbatas. Dalam sebuah pernyataan, dua mantan mahasiswa tempat studio James Franco mengajar itu menuturkan pengugat membuat penyelesaian masalah.
"Penggugat mengkonfimasi bahwa para pihak mengajukan laporan status bersama yang memberi tahu pengadilan tentang penyelesaian tentatif," tulis keterangan pengacara Valli Kane dan Vagnini.
Sebelumnya dalam gugatan mereka, Tither-Kaplan dan Gaal mengklaim Studio 4 memberikan James Franco kesempatan untuk mengeksploitasi para perempuan.
Mereka dituduh menjadi sasaran audisi dan pengambilan gambar eksploitasi seksual dengan janji mendapatkan peran dalam film yang tidak pernah terwujud.
Pengacara James Franco sudah membantah gugatan tersebut. "Ini bukan pertama kalinya klaim ini dibuat dan dibantah," ujarnya.
"James Franco tidak hanya akan membela diri sepenuhnya tapi juga meminta ganti rugi dari penggugat dan pengacara mereka karena tuduhan yang keji. Hanya demi publisitas," pungkasnya.
Ini adalah kedua kalinya, James Franco menghadapi tuduhan tentang pelecehan seksual. Sebelumnya pada Januari 2019, sebanyak 5 perempuan yang 4 di antaranya adalah muridnya mengajukan gugatan.
Dalam artikel yang diterbitkan oleh Los Angeles Times, James Franco akan meninggalkan lokasi audisi dan merasa frustasi jika ada aktris yang menolak melepas atasan mereka demi sebuah adegan.
"Saya merasa saya dipilih karena kerja keras dan prestasi saya. Ketika saya menyadari itu karena saya punya payudara yang bagus, cukup jelas bahwa itu yang jadi masalahnya," tukas perempuan tersebut.
(tia/dar)