Liv Tyler Cerita saat Terpapar COVID-19: Takut, Malu, dan Merasa Bersalah

Liv Tyler Cerita saat Terpapar COVID-19: Takut, Malu, dan Merasa Bersalah

Tia Agnes - detikHot
Minggu, 17 Jan 2021 07:05 WIB
NEW YORK, NY - NOVEMBER 13:  Liv Tyler attends 2014 Womens Leadership Award Honoring Stella McCartney at Alice Tully Hall at Lincoln Center on November 13, 2014 in New York City.  (Photo by Dimitrios Kambouris/Getty Images)
Liv Tyler Foto: Getty Images
Jakarta -

Aktris Liv Tyler membagikan kabar tak mengenakkan terkait COVID-19. Ia mengaku terpapar virus Corona saat malam pergantian tahun 2021.

Perempuan berusia 43 tahun itu berbagi kabar tersebut kepada para pengikutnya hari ini. Di Instagram pribadinya, Liv Tyler menuturkan dia perlu membagikan isu yang sedang krusial saat pandemi sekarang ini.

"Saya dinyatakan positif mengidap COVID-19 saat malam tahun baru. Sialnya, saya telah berhasil melewati tahun 2020 menjaga diri dan keluarga saya agar tetap aman," tutur Liv Tyler, seperti dilansir dari berbagai sumber, Minggu (17/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepanjang tahun 2020, ia selalu mengikuti berbagai aturan untuk melindungi dirinya dan menjalankan protokol kesehatan yang ada.

"Tiba-tiba pada pagi hari terakhir di tahun 2020, ledakan itu membuatku jatuh," katanya.

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan momen itu datang terlalu cepat seperti sebuah lokomotif. Bintang Armageddon merasa takut, malu, dan banyak perasaan bersalah.

[Gambas:Instagram]



Dia pun mencoba mencari tahu bagaimana dia bisa terpapar dan siapa saja yang kemungkinan kontak erat dengan dirinya.

"Mengerikan, untunglah seluruh keluarga saya negatif. Elemen penyakit ini aneh dan mempengaruhi semua orang dengan sangat berbeda. Saya sangat beruntung, seperti yang dikatakan oleh ibu saya @realbebebuell tapi saya tertidur selama 10 hari di kamar tidur saya," ungkap Liv Tyler.

"Ada aspek lelah fisik, emosional, dan psikis juga. Itulah F dengan tubuh dan pikiran Anda. Setiap hari berbeda," katanya.

Selama 10 hari, aktris Lord of the Rings itu melakukan karantina mandiri dan menjalani hari sendirian. Selama isolasi, ia masih bersemangat membalas surat dari anak-anaknya dan kunjungan via jendela.

Akhirnya setelah sembuh dari COVID-19, ia merasa bersyukur telah pulih.

"Terima kasih buat mereka yang bekerja tanpa lelah untuk melindungi dan merawat orang lain. Terima kasih karena kita semua terhubung melalui pengalaman ini, saya merasakan banyak syukur," pungkasnya.




(tia/tia)

Hide Ads