Netflix sempat membuat film dokumenter tentang seorang suster yang kerap menghabisi nyawa pasiennya dengan judul Nurse Who Kill.
Nurse Who Kill mengisahkan tentang sosok Charles Cullen, salah satu pembunuh berantai paling produktif dalam sejarah. Diperankan oleh Eddie Redmayne, Cullen adalah seorang perawat yang diduga bertanggung jawab atas kematian sekitar 300 pasien.
Selama 16 tahun, Cullen bekerja di sembilan rumah sakit di New Jersey dan Pennsylvania, tempat dia menemukan korbannya. Dia akhirnya ditangkap oleh dua detektif pembunuhan Newark, dengan bantuan dari seorang perawat yang akan diperankan oleh Jessica Chastain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penangkapan Cullen pada akhirnya bukanlah proses yang mudah. Mereka mempertaruhkan pekerjaan dan nyawa, serta keluarganya.
Kini kembali terjadi kisah nyata tersebut. Suster asal Italia bernama Daniella Poggiali juga mirip dengan Cullen.
Wanita berusia 48 tahun tersebut memiliki catatan panjang terkait kematian pasiennya yang ternyata dilakukan olehnya. Ia ditahan pada Oktober 2014 dengan tuduhan pembunuhan korban bernama Massimo Montanari yang berusia 95 tahun.
Dari persidangan tersebutlah terungkap sudah ada 40 orang pasien yang menjadi korbannya. Mereka dibunuh hanya karena masalah sepele yakni keluarga atau sang pasien dianggap mengganggu oleh Daniella.
Sebelumnya disebutkan ada 93 pasien yang meninggal dunia dalam perawatannya. Namun ia membantah hal tersebut dan mengatakan jika ia hanya membunuh 40 orang saja dengan memberikan mereka potasium chlorida yang biasa digunakan untuk menyuntik mati narapidana.
Rekan kerjanya pun menyebutkan jika Danielli adalah sosok yang dingin dan jarang bergaul, namun ia dikenal rajin dalam bekerja. Ia pun dijuluki sebagai wanita aneh oleh rekan-rekannya karena kerap melontarkan candaan tak lucu.
Bahkan ia sempat meminta pada rekannya untuk diabadikan bersama jenazah pasien yang dirawatnya. Ia pun berpose sambil mengacungkan dua jempolnya tersebut dan tersenyum ke arah kamera.
Foto tersebut pun menjadi heboh usai kasus penangkapan dan persidangannya dibahas di media-media. Daniella pun dijuluki sebagai malaikat maut atau malaikat kematian oleh media Italia.
Dalam sebuah wawancara Daniella mengaku jika dirinya salah. Namun ia membantah telah membunuh orang-orang, ia berdalih hanya ingin membantu mereka saja.
"Aku tak pernah membunuh siapapun. Justru aku malah ingin membantu mereka semua," tuturnya pada koran Corriera della Sera.
Usai ditangkap pada 2016, Daniella sempat bebas. Namun kini ia kembali mendekam di penjara dan divonis 30 tahun penjara.
Hingga saat ini persidangan masih berlangsung dan pihak pengadilan pun masih mencari bukti baru atas meninggalnya 38 orang pasien lainnya. Mereka kesulitan mencari bukti karena potasium chlorida akan hilang di dalam tubuh dalam beberapa hari dan tak bisa dideteksi.
(ass/nu2)