Vaksin Corona sudah ada di Indonesia. Ternyata, tidak semua orang mau menerima vaksin begitu saja, termasuk Melanie Subono.
Melanie Subono pribadi mengaku sudah menyiapkan sejumlah uang jika harus membayar denda bila tak mau divaksin Corona. Dia mau saja divaksin, tapi tak mau jadi kloter pertama.
"Gini, beberapa bulan lalu gue dengar ada isu dan wacana kalau orang nggak mau divaksin harus bayar Rp 5 juta, gue udah ngumpulin sih Rp 5 jutanya," aku Melanie Subono ditemui di kawasan Jakarta Barat, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukannya apa-apa, gue belajar sesederhana di sekolah, kayak minuman. Contohlah jamu yang nggak akan ada efek sampingnya. Itu aja bikin resepnya harus dites panjang sebelum akhirnya dikasih ke publik. Itu minuman loh yang akan diinjeksi ke badan, negera lain nggak mau beli terus dilempar ke kita, mungkin bagus, mungkin nggak," tambahnya.
Baca juga: Melanie Subono Dukung Produk Lokal Indonesia |
Melanie Subono mengatakan apa yang cocok dengan dirinya belum tentu cocok dengan orang lain. Begitu juga sebaliknya.
"Gue pasti mau, tapi nggak mau jadi generasi pertama," kata Melanie Subono.
Dia ingin memastikan vaksin yang dimasukan ke tubuhnya benar-benar sudah selesai diteliti. Saat ini, vaksin yang sudah masuk ke Indonesia masih diuji klinis.
"Tapi gue belum percaya sama vaksin yang belum selesai, ini penelitiannya aja belum selesai. Nggak ada pandangan, karena secara ilmiah aja belum selesai. Gue akan baca dulu itu paper ilmiahnya baru mau vaksin," tegas Melanie Subono.
Menurut Melanie Subono selesainya pandemi Corona di Indonesia bisa cepat kalau seluruh masyarakatnya disiplin dengan protokol kesehatan. Dia termasuk yang sabar untuk di rumah saja dan tidak akan ke mana-mana kalau bukan kebutuhan mendesak atau urusan pekerjaan.
"Emang orang kita nggak pengin maju, ndableg aja. Gue nggak pernah keluar rumah kecuali untuk kerja. Sebelum kerja gue suntik imun booster, besoknya kerja, selesai kerja gue swab. Gue nggak pernah yang iseng keluar rumah," akunya.
"Gue keluar cuman buat kerja. Gue kerja baru mulai bulan lalu, sebelumnya gue dari Maret sama sekali nggak keluar," tukas Melanie Subono.
(pus/dar)