Ruben Onsu menjadi salah satu orang tua yang mengalami kesulitan akibat perundungan terhadap anaknya oleh publik. Tak jarang Ruben mendapati hal tersebut.
Salah satu presenter Trans TV itu kerap menerima perundungan terhadap anak-anaknya terutama Betrand Peto. Ia kerap terlihat mengambil jalur hukum perihal ini.
Terkait dengan itu, Ruben merasa tak paham jika keluarganya terus yang mendapat hal buruk ini. Ia mengaku akan terus menjalani proses hukum jika kembali mendapatkan kejadian perundungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ngerti gue, bahan pembicaraannya kayak nggak ada yang lain gitu," ujar Ruben saat ditemui di Gedung Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan.
"Yang pasti kalau gue kan melewati segala proses, ya tunggu aja sih," sambungnya.
Mengenai fenomena perundungan melalui media sosial, Ruben merasa masyarakat belum siap dan belum paham konsekuensi yang ada. Bagi Ruben, sosial media bukan hanya sebatas membagikan momen pribadi saja.
Suami Sarwendah itu menjelaskan kegunaan media sosial dapat berujung pada bisnis yang menguntungkan. Hal-hal seperti ini yang dianggap belum dipahami pengguna media sosial yang berada di usia anak-anak.
"Kalau gue bilang mereka bukannya nggak bijak, tapi mereka nggak siap untuk menggunakan sosial media," tegas Ruben.
"Padahal sosmed bisa digunakan buat dagang, buat berhubungan sosial (silaturahmi), dan ya segala hal yang positif lah. Banyak anak-anak yang nggak siap," sambungnya.
Belum lama ini Ruben Onsu juga mengaku sempat kembali menemukan video anak-anak yang menghina agama. Hal ini tampak sangat miris baginya.
Ia merasa pengawasan orang tua harus ketat terhadap perilaku anak yang diduga menyimpang karena media sosial. Ruben beranggapan, banyak anak-anak yang kini meniru hal-hal yang dikonsumsi dari media sosial.
"Bahkan, kemarin baru dapat lagi gue video yang udah mainnya menghina agama sih. Itu ngeri banget sih," tuturnya.
"Jadi untuk para orang tua, (anaknya) patut dikawal ya untuk bersosial media. Karena bisa jadi bukan anak kita yang berulah, tapi dipancing-pancing akhirnya jadi (berbuat negatif). Tapi yang kita lihat kan yang itu ya, jadi kita nggak tau asal muasalnya. Jadi ya bijaklah bersosial media," tutup Ruben.
(pig/dar)