Pangeran Harry dan Meghan Markle dikabarkan telah menandatangani kontrak dengan Netflix senilai lebih dari 190 juta Poundsterling atau setara dengan Rp 3,5 Triliun.
Akan tetapi pihak kerajaan Inggris justru memperingatkan mereka agar tidak membeberkan cerita mengenai kehidupan di Istana Buckingham.
Marlene Koenig selaku pakar kerajaan mencontohkan agar mereka tidak berbicara mengenai kehidupan kerajaan seperti apa yang dilakukan oleh mendiang Putri Diana saat diwawancara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Marlene Koenig, apabila mereka terlalu banyak bercerita mengenai kehidupan di balik istana, dikhawatirkan akan merugikan keduabelahpihak.
"Itu menjadi bumerang baginya dan bumerang bagi (Pangeran) Charles," ujar Koenig dilansir Express UK.
Koenig juga memaparkan, bila mereka terlalu terbuka kepada publik, dikhawatirkan hal itu akan membuat Ratu Elizabeth meminta Harry dan Meghan Markle bercerai.
Ada kekhawatiran yang dirasakan Marlene Koenig sebab ia yakin, Pangeran Harry mungkin akan bercerita banyak mengenai kehidupan di istana dan apa yang ia rasakan. Padahal hal itu akan membuat mereka semakin terjebak dalam masalah dengan media di Inggris.
Sebelumnya, pihak Istana Buckingham pernah menyatakan marah pada Netflix setelah The Crown ditayangkan dalam layanan streaming tersebut. Mereka kecewa pada penggambaran keluarga kerajaan yang membahas mengenai hubungan Putri Diana dan Pangeran Charles.
Pangeran Harry pun diminta untuk membatalkan kesepakatan yang telah ditandatangani dengan Netflix. Bahkan kakak dari Pangeran Harry, Pangeran William, merasa marah dengan keputusan adiknya.
Sebuah sumber dari kerajaan juga bingung dan menyayangkan keputusan Pangeran Harry.
Menjawab amarah keluarga kerajaan Inggris, Peter Morgan selaku pembuat The Crown mengatakan bahwa hal itu adalah kebenaran yang harus diungkap ketika membuat serial mengenai kehidupan istana Buckingham.
"Anda terkadang harus mengabaikan akurasi, tetapi Anda tidak boleh mengabaikan kebenaran," kata Peter Morgan, dikutip dari The Times.
(srs/wes)