Momen Ketua DPR Puan Maharani mematikan mikrofon anggota Fraksi Partai Demokrat (PD) saat rapat paripurna pengesahan RUU Cipta Kerja jadi sorotan.
Puan Maharani mematikan mikrofon anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI yang melakukan interupsi di tengah sidang paripurna pengesahan omnibus law Oktober lalu.
Sikap Puan itu disinggung kembali oleh Boy William. YouTuber itu berkesempatan masuk ke dalam gedung DPR RI lewat acaranya di YouTube yang bertajuk Di Balik Pintu. Kepada Boy William, Puan menyampaikan apa yang terjadi dari kacamatanya saat rapat paripurna itu berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"DPR itu punya aturan, punya tata tertib. Semua anggota DPR itu memang punya hak untuk berbicara. Kita yang pimpin itu ada berlima dan siapa yang akan memimpin itu kesepakatan dari hasil rapat pimpinan," buka Puan Maharani.
"Jadi dalam rapat ini siapa, A atau B atau C yang mau memimpin. Memang posisi duduknya kayak begini, ketua di tengah dan wakil-wakil itu di kanan-kiri. Nah untuk menjaga persidangan berjalan dengan baik dan lancar tentu saja yang memimpin rapat harus bisa mengatur jalannya persidangan dengan baik dan benar," urainya.
Secara teknis, Puan pun merinci fungsi microphone saat digunakan para anggota dan pemimpin dalam sebuah rapat atau persidangan. Setiap microphone tak dapat digunakan secara berbarengan.
"Kalau di floor itu lagi bicara, di atas itu nggak bisa ngomong. Karena itu otomatis. (Micnya) Jadi kalau ini bunyi, ini bunyi cuma satu yang bisa ngomong. Dia kedip-kedip terus, dia nggak bisa. Nah karena ngomong-ngomong terus, tentu saja sebagai pimpinan sidang, pimpinan sidang itu harus mengatur pembicaraan. Supaya semuanya dapat waktu untuk bicara," ungkap Puan Maharani.
Simak Video "Video Puan soal Direktur RS Indonesia di Gaza Tewas: Masalah Kemanusiaan"
[Gambas:Video 20detik]