Kematian Caroline Flack ternyata masih meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekan artisnya, salah satunya adalah Dawn O'Porter. Presenter berusia 41 tahun itu pun percaya jika hingga saat ini roh Caroline Flack masih menemani dirinya.
Dawn menceritakan hal tersebut dalam buku barunya bertajuk Life In Pieces. Ia bahkan mengatakan jika kini roh sahabatnya itu tinggal di sebuah pohon di dekat rumahnya di Los Angeles.
Tak hanya itu saja, ia pun menyebutkan pengalaman-pengalaman aneh yang dialaminya hingga membuat dirinya yakin jika itu adalah ulah sahabatnya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Caroline kerap memberikan tanda untukku seperti bola api dan aku sudah menangkap semuanya dan menjaga mereka," tulisnya.
Baca juga: Terkuak Alasan Caroline Flack Bunuh Diri |
Selain itu ada juga kejadian lainnya yang membuat ia sangat yakin. Pada suatu pagi, ibu dua anak itu pun pernah mendapati halaman rumahnya benar-benar berantakan dengan beberapa mainan yang hancur. Ia pun kesal dan mengira jika itu adalah ulah burung gagak di daerahnya.
"Aku belajar jika burung gagak punya pemakaman. Sepertinya saat satu mati, mereka akan membuat sebuah perayaan. Anehnya, karena hal tersebut aku pun menatap langit dan ada sebuah pesawat membawa tulisan 'Berbuat baiklah' dengan gambar hati besar di atas rumahku.
Aku tak percaya apa yang kulihat. Kematian Caroline membuat media sosial ramai dengan tagar #BeKind, lalu mereka ada di sini, kata-kata tersebut di atas rumahku. Dan ia pun mengirim para gagak agar aku tak melewatkannya. Itu benar-benar jelas sekali," paparnya.
Caroline Flack meninggal dunia pada 15 Februari 2020 di usia 40 tahun. Ia mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di apartemennya di East London, Inggris. Caroline memilih untuk bunuh diri usai mendengar kasus KDRT yang dilakukan pada kekasihnya, Lewis Burton, akan disidangkan.
Presenter Love Island itu ternyata sangat ketakutan dengan citra buruk yang akan timbul jika kasus tersebut bergulir.
"Selain ia memiliki kondisi mental yang tak stabil, aku menemukan alasan kenapa ia memilih bunuh diri saat ia mengetahui jika ia akan disidang dan ia akan menghadapi media, wartawan dan publikasi," ujar Mary Hasell, petugas medis yang menyelidiki kematian Caroline Flack dalam laporannya.
Keterangan tersebut pun didukung pengakuan sang ibu, Chris Flack. Ia menyebutkan sehari sebelum kematiannya, sang putri sangat panik saat menyadari jika kasusnya akan disidangkan. Caroline pun sangat tertekan dengan komentar-komentar negatif para netizen dan berita di media yang membuatnya depresi.
(ass/dar)