Pesan Terakhir Caroline Flack soal Dihakimi Publik Sebelum Bunuh Diri

Jakarta -

Caroline Flack yang merupakan presenter televisi ditemukan meninggal dunia. Ia meningggal karena bunuh diri.

Flack ditemukan tak bernyawa di apartemennya di London pada 15 Februari 2020. Caroline Flack meninggal dunia di usia 40 tahun.

Kejadian tersebut begitu mengejutkan. Ia juga tengah menghadapi persidangan atas tuduhan penyerangan kekasihnya, Lewis Burton.

Kini, keluarga Caroline Flack merilis sebuah pesan yang disiapkan oleh Caroline Flack sebelum kematiannya. Pernyataan itu dirilis melalui surat kabar lokal Eastern Daily Press.

"Carrie mengirimi saya pesan ini pada akhir Januari, tetapi diberitahu untuk tidak mempostingnya oleh penasihatnya, tetapi dia sangat ingin agar suara kecilnya didengar," kata ibu Caroline, Chris.

"Begitu banyak ketidakbenaran di luar sana, tetapi inilah yang dia dan keluarga saya rasakan, dan saya ingin orang membaca kata-katanya sendiri. Carrie dikelilingi oleh cinta dan teman-teman, tetapi ini terlalu banyak baginya."

Isi pesan tersebut memang sebagian besar merupakan masalah dengan Lewis Burton. Ia juga menganggap kekerasan yang terjadi ketika itu tidak semua salahnya.

"Pada tanggal 12 Desember 2019 saya ditangkap karena melakukan penyerangan terhadap pacar saya. Dalam waktu 24 jam seluruh dunia dan masa depan saya tersapu dari bawah kaki saya dan semua dinding yang telah lama saya bangun di sekitar saya runtuh. Saya tiba-tiba di panggung yang berbeda dan semua orang menyaksikannya terjadi," tulisnya.

"Saya selalu mengambil tanggung jawab atas apa yang terjadi malam itu. Bahkan pada malam hari. Tetapi kenyataannya adalah, itu kecelakaan."

Caroline Flack mengaku sudah lama mengalami gangguan emosional. Meski begitu, ia juga tak mau disebut sebagai pelaku kekerasan.

"Kami bertengkar dan terjadi kecelakaan. Darah yang dijual seseorang ke surat kabar adalah darah saya dan itu adalah sesuatu yang sangat menyedihkan dan sangat pribadi. Alasan saya berbicara hari ini adalah karena keluarga saya tidak tahan lagi. Saya kehilangan pekerjaan. Rumah saya. Kemampuan saya berbicara. Dan kebenaran telah diambil dari tangan saya dan digunakan sebagai hiburan," pesannya lagi.