Siapa yang tak kenal Georgina Rodriguez? Kini dara berusia 26 tahun tersebut menjadi seorang model dan selebriti papan atas usai dipacari oleh Cristiano Ronaldo. Lalu bagaimana kehidupan Georgina sebelumnya?
Georgina tumbuh di keluarga sederhana di desa kecil bernama Jaca di utara Spanyol. Sejak kecil ia memiliki bakat sebagai penari balet, namun kedua orang tuanya tak mampu membayar biaya les dan sekolah balet untuknya.
Sembilan tahun lalu atau pada 2011 Georgina masih menjadi seorang au pair untuk sebuah keluarga di Bristol. Kala itu ia berusia belasan tahun dan menerima gaji sebesar 9,50 poundsterling atau Rp 180 ribu per jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada usia 15 tahun, Georgina pun meninggalkan rumahnya dan bekerja di sebuah toko. Ia mendapat bayaran Rp 4,7 juta per minggu sebagai pelayan toko dan tinggal dalam sebuah kamar bersama lima orang lainnya.
Setahun setelahnya ia pun pindah ke San Sebastian dan bekerja di toko Massimo Dutti. Di sana ia menyadari jika ingin lebih sukses maka ia harus belajar bahasa Inggris agar bisa berbincang dengan para pelanggan dari berbagai negara.
Ia pun memutuskan untuk pergi ke Inggris dan menjadi pembantu sebuah keluarga di sana untuk belajar bahasa. Dua tahun kemudian ia pun kembali ke Spanyol dan menjadi asisten toko di gerai Gucci yang terletak di Madrid.
Nasibnya pun mulai berubah pada 2016 lalu. Itu adalah momen pertama Cristiano bertemu dengannya. Kala itu CR7 tengah berbelanja di Gucci dan Georgina adalah pegawai yang melayaninya. Keduanya pun mulai jatuh hati karena kejadian tersebut.
"Itu adalah cinta pada pandangan pertama untuk kami berdua," ujar Georgina pada The Sun kala itu.
Beberapa hari selanjutnya mereka pun bertemu dalam sebuah acara fashion dan berbincang lama. Tak butuh waktu lama untuk keduanya menjalin kasih, meskipun Ronaldo berusaha menyembunyikan kekasihnya itu. Ia tak ingin para fansnya di Real Madrid tahu dan meneror kekasihnya itu.
Namun sayangnya hal itu bocor juga dan beberapa fansnya kerap datang ke toko hanya untuk sekadar memotret Georgina dan berbincang dengannya. Hal ini pun membuat kesal bosnya dan memutuskan untuk memecatnya pada Desember 2016 lalu.
Georgina pun keluar dan pindah ke Prada, namun kejadian serupa terulang kembali hingga akhirnya ia memutuskan untuk tak tak lagi bekerja di toko.
"Mereka sering menelepon dan bertanya tentangku, mereka berpura-pura jadi pelanggan. Mereka selalu menunggu untuk memotret diriku dan aku mulai menjadi tak nyaman," ungkapnya.
(ass/wes)