John Legend dan istrinya Chrissy Teigen niat meninggalkan Amerika Serikat gegara orang nomor satu di negaranya, Donald Trump. Mereka mengaku malu dengan gaya kepemimpinan Trump.
Penyanyi pemenang Grammy Awards itu mengatakannya dalam sebuah wawancara dengan Cosmopolitn. Ia mengklaim Trump mencoba menghancurkan demokrasi bangsa.
"Kami lahir dan besar di sini, semua keluarga kami ada di sini. Sulit untuk pergi, tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan jika kamu punya pemimpin yang mencoba menghancurkan demokrasi," ungkap John Legend, dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (26/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
John Legend pun menambahkan, "Di titik tertentu, jika ia menghancurkan demokrasi berhasil dengan cara apa pun, kamu harus berpikir untuk pergi ke suatu tempat yang ada negara demokrasi sejati, menghormati supremasi hukum, dan HAM."
"Jika Amerika memilih untuk menjadi tempat itu, maka orang harus berpikir untuk pergi ke tempat lain," lanjutnya.
John Legend mengaku ia dan keluarganya mendukung pembubaran departemen kepolisian. Bahkan negara tidak lagi bisa menjadi demokratif seperti dahulu kala.
Ia tidak tahan kalau empat tahun lagi harus tinggal di Amerika dan berada di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Baca juga: Chrissy Teigen Tiba-tiba Menangis, Kenapa? |
"Seperti yang dikatakan Michelle Obama, kita harus memilih seperti apa hidup kita. Sejujurnya, saya pikir rakyat Amerika akan melakukannya. Saya benar-benar tidak tahu apakah kita akan menjadi negara demokrasi jika kita harus menghadapi 4 tahun lagi," kata John Legend.
Dalam wawancara itu, John Legend dan istrinya juga berpendapat bahwa anak-anaknya harus mengetahui dan terlibat dengan gerakan Black Lives Matter.
"Tapi sekarang terlalu dini untuk mereka mengetahuinya atau apa yang terjadi dengan kebrutalan polisi. Saat ini, kami berbicara untuk membuat mereka percaya bahwa orang kulit hitam dan mereka adalah orang yang berharga dan layak, dan mereka adalah orang yang cantik," tukasnya.
(tia/tia)