Pria berusia 27 tahun itu, seperti dilansir dari berbagai sumber, melemparkan batu, menghancurkan jendela belakang. Ia didakwa dengan perilaku tidak tertib dan perusakan properti.
Tapi kondisi Murray memburuk setelah ia diberitakan meludahi seorang petugas polisi, dan mengancam akan melakukan pembakaran.
"Murray didakwa dengan dua tuduhan penyerangan pada seorang perwira polisi, membuat ancaman terorisme, dan mengancam akan melakukan kejahatan. Ia menjadi tidak kooperatif dalam perjalanan menuju kantor polisi dan saat berada di dalam bui," tulis laporan kepolisian, Minggu (7/6/2020).
Caleb Murray keluar penjara dengan uang jaminan U$ 10.000 dan kini sedang menunggu jadwal pengadilan pada 31 Juli.
Demonstrasi di berbagai wilayah di AS mereda setelah selama sepekan awal memicu kemarahan warga kulit hitam. Kematian George Floyd yang meninggal karena lehernya ditekan seorang polisi sampai tak bernapas itu menimbulkan gerakan Black Lives Matter yang membahana di seluruh dunia.
(tia/tia)