Kondisi anak kelimanya mengalami masalah baru diketahui setelah lahir. Sang istri, Yulia, saat itu lahir melalui proses caesar.
"Tapi ya pas lahir nangisnya kencang, saya kasih nama Muhammad Fadil Akbar. Saya adzanin, komatin, tangisannya kencang, tapi makin lama, makin pelan, ada kecurigaan akhirnya dikasih tabung pernapasan," cerita Yadi Sembako di Gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat diminta ke luar ruangan karena dokter dan perawat ingin melakukan tindakan. Setelah satu jam berlalu, Yadi kembali dipanggil dan dimintai persetujuan untuk mengganti oksigen tabung, menjadi oksigen mesin.
"Satu jam saya dipanggil lagi ke atas 'Mas Yadi mohon persetujuannya dari oksigen tabung ke oksigen mesin'. Saya setuju, saya bilang lakukan yang terbaik. Saya dipangggil lagi, mau ada tindakan infusan, ya Allah ini kondisinya kenapa makin begini," kenangnya dengan mata berkaca-kaca.
"Makin melemah, gula darahnya makin turun, setelah oksigen dipasang, infus dipasang ada perubahan sedikit. Nggak beberapa lama makin melemah lagi," imbuhnya.
Yadi pun meminta dua anaknya yang paling besar untuk masuk dan melihat kondisi sang adik. Saat itu, bayi yang masih berusia beberapa jam itu sudah menggunakan alat bantu pernapasan lengkap.
"Diberi alat bantu napas, makin melemah. Muhammad Fadil Akbar menghembuskan napas terakhir. Usianya kurang lebih 6 jam," tutur Yadi sendu.
(pus/mau)