Kubu 02 Gaungkan Dugaan Kecurangan, Ifan 'Govinda' Ingatkan Persatuan

Kubu 02 Gaungkan Dugaan Kecurangan, Ifan 'Govinda' Ingatkan Persatuan

Desi Puspasari - detikHot
Senin, 22 Apr 2019 11:50 WIB
Foto: dok. Istimewa
Jakarta - Hasil sementara jumlah suara, quick count kedua calon presiden dan wakil presiden menimbulkan pro dan kontra. Ifan 'Govinda' pun mengingatkan lagi soal persatuan.

"KPU adalah institusi negara yang berwenang untuk menghitung hasil Pilpres maupun pileg. Jadi kita dukung. Kalaupun ada kesalahan atau apa, kita sama-sama. Kan anak muda nih, ayo diadukan. Sama-sama kan ada polisi institusi penegak hukum," kata Ifan ditemui usai acara 'Syukuran Kemenangan Pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-Amin' di The Pallas, SCBD, Jakarta Selatan.

Setiap kubu bebas-bebas saja merayakan kemenangan untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang didukungnya menurut Ifan. Setiap kubu mempunyai versi masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Nah kalaupun hari ini teman-teman yang mendukung pasangan calon Jokowi-Ma'aruf merayakan hasil real count ya bebas-bebas aja, boleh-boleh saja. Di sebelah sana juga merayakan versi mereka. Intinya siapapun yang menang adalah masyarakat Indonesia," ungkapnya.

Sudah mengklaim kemenangan tiga kali, dari kubu Prabowo-Sandi masih ramai soal isu kecurangan. Ifan mengatakan ada baiknya, kecurigaan itu langsung dilaporkan pada pihak-pihak yang berwenang.

"Itu harus dilaporkan kepada penegak hukum kan ada polisi, Panwaslu, Bawaslu, lengkap. Nah, maksudnya kita jangan sekedar mencoblos tapi juga mengawal. Sampai nanti pengumuman hasil pilpres atau pileg dari KPU," kata Ifan.



"Kan istilahnya hari ini belum ada pengumuman dari KPU ya kita tunggu saja. Ya mereka juga punya hak. Kita kan sebangsa dan setanah air. Jadi yang penting kita tetap berkawan tetap bersilaturahmi. Siapapun yang menang nanti, yang menang adalah masyarakat Indonesia," lanjutnya.

Ifan hanya berharap semua bisa menghormati pilihan satu sama lain. Perbedaan itu biasa, jangan dijadikan alasan untuk berantem.

"Itu hal yang biasa. Nggak perlu marah kalau berbeda pilihan, kan itu saudara kita, ya biasa aja. Kita yang harus bijak melihatnya. Nggak perlu ikut emosi," harap Ifan.

(pus/doc)

Hide Ads