"Ya bagus lah, anak-anak kita sudah bisa berkreasi dengan ide-idenya, muncul dari ide sendiri jadi saya hargai dan masih banyak kekurangan tapi saya selalu menghargai proses. Saya bilang sama anak anak 'jangan takut buat berkarya, kekurangan itu biasa. Jadi nggak akan ada yang langsung sempurna'," kata Uya usai Pagi-pagi Pasti Happy, Trans TV, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2019).
Uya menceritakan, awal mula Nino membuat vlog hanya iseng saja. Nino memang sudah menggagas konten vlognya akan berisi tentang prank.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nino kan orangnya iseng, suka jail kalau di rumah bikin kakaknya nangis, marah, jadi ciri khas dia emang jail. Vlog dia yang lebih ke jail jailan," kata Uya.
Soal prank jam tangan sampai Rp 1 milyar, kata Uya, anaknya memang mengerti soal fashion. Bahkan kadang Uya sendiri kerap bertanya soal harga jam kepada Nino.
"Nino tuh termasuk anak yang pengetahuan tentang jam, fashion lebih hebat dari gue. Anak anak sekarang tuh searching, dia tau merek, harga jam ini, dia tau jam ini punya value yang kalau beli ini investasinya bagus, nanti jual lagi. Gue sekarang kalau beli jam kebanyakan nanya dari dia," bebernya.
Bahkan tak jarang Nino kerap berkonsultasi ke Uya soal prank. Dia banyak belajar dari Uya yang memang kerap nge-prank di program TV.
"Dia biasa diskusi sama gue, tapi dia sekarang udah punya ide sendiri. 'Cin bikin prank ini' 'ah aku nggak cocok' gitu, 'aku maunya ini'. Anak-anak udah nggak bisa diatur sama kita. Awalnya terbiasa karena liat gue prank di tv. Tiap hari abis makan malam gue evaluasi program gue, dia selalu nonton di samping gue. Jadi dia pinter sendiri," tukasnya. (fbr/nkn)