Sarah Azhari Hantam Infotainment

Sarah Azhari Hantam Infotainment

- detikHot
Selasa, 12 Jul 2005 18:10 WIB
Jakarta - Tim infotainment sejatinya adalah pencari berita. Tapi setahun belakangan ini, malah mereka yang jadi bahan perbincangan. Masih ingat insiden penembakan Parto? Anggota kelompok lawak Patrio ini memuntahkan peluru pistolnya saat merasa terdesak ketika ditanya soal istri keduanya. Tim infotainment juga jadi bahan berita karena mengerubungi mobil Nicky Astria. Lady rocker itu dipaksa berbicara soal isu keretakan rumah tangganya. Kini, pencari berita hiburan kembali diberitakan. Asal muasalnya adalah Sarah Azhari yang menolak diwawancarai.Selasa (12/7/2005), sekitar pukul 09.00 WIB, bertempat di Studio Penta, Jakarta Barat, begitu selesai menjadi bintang tamu di acara "Gosip Apa Gosip", Sarah langsung dihadang oleh sejumlah infotainment. Seperti biasa, mereka menanyakan kegiatan sehari-hari Sarah. Perbincangan berlanjut ke soal adik kandung Sarah, Rahma Azhari. Mereka menanyakan soal anak Rahma yang diisukan bukan darah daging suaminya, Alfay Rauf. Bukan menjawab, Sarah malah naik pitam. Ia tak mau lagi diwawancarai. Ia lantas mendorong mic dari infotainment Kasus Selebriti (Kassel). Model dan bintang sinetron bertubuh seksi itu pun mulai memaki. "Dia marah-marah. Dia nyumpahin kita nggak selamat tujuh turunan karena kerjanya gosipin orang. Terus anak Kassel jawab. Dia bilang, emangnya Sarah yang bisa bikin karma. Kita tuh wartawan Muslim. Sarahnya langsung teriak. Dia nyuruh kita diam. Terus dia ngelempar asbak. Kaki anak yang lain juga ditendang," tutur Iis saat dihubungi detikhot, Selasa (12/7/2005). Iis adalah bagian dari tim infotainment Global TV yang juga berada di tempat kejadian. Kericuhan tersebut sempat terekam kamera. Karena tak mau dipublikasikan, Sarah meminta infotainment Kassel dan Global TV untuk menghapusnya. Menurut Iis, kejadiannya begitu cepat. Ia sampai sekarang masih heran kenapa mau hasil rekamannya dihapus. "Yang ngapus sih orang SCTV. Tapi kita juga bingung kenapa mau rekamannya dihapus."Usai kejadian tersebut, Iis mengaku teman-temannya langsung mendatangi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Mereka ingin berkonsultasi langkah apa yang selanjutnya harus diambil. Apakah akan ke meja hijau atau tidak, Iis masih belum bisa memastikan. "Sampai saat ini kita dari Global masih belum tahu. Kita masih tunggu teman-teman yang lain. Mungkin besok keputusannya," ujar Iis. (ine/)

Hide Ads