Itu pertama kalinya dalam 45 tahun, Irak mengirim perwakilannya dalam ajang tersebut. Ida yang juga seorang penyanyi dan penulis lagu mengaku telah memimpikan hal tersebut sejak lama. Tapi semua itu tiba-tiba berubah gara-gara selfie.
Idan dan Miss Israel, Adar Gandelsman, berfoto selama pemotretan pra-kontes di Las Vegas. Idan pun mengunggahnya di Instagram dengan caption "Peace and Love from Miss Iraq and Miss Israel".
![]() |
Enam hari setelah kontes berlangsung, Idan terbangun karena pemberitahuan dari Miss Iraq Organization. Mereka memperingatkan untuk menurunkan foto tersebut atau terpaksa kehilangan gelar itu. Tak cuma itu, ada juga yang diakuinya telah mengancam akan membunuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Idan mengatakan dirinya juga ikut mengenakan bikini di salah satu kompetisi awal. Tapi masalah paling serius adalah ketika ia selfie dengan Miss Israel. Irak dan Israel tak punya hubungan diplomatik formal, sehingga gambar tersebut menimbulkan kecaman internasional.
Idan memilih untuk tidak berbicara kepada media keesokan harinya mengenai kabar itu. Orangtua dan anggota keluarganya yang lain pun diam-diam meninggalkan Irak.
"Orang-orang di Irak mengenal keluarga saya, mereka tahu banget. Dan mereka mendapatkan ancaman pembunuhan," katanya.
Idan punya identitas kewarganegaraan ganda AS dan Irak. Ia butuh identitas nasionalnya diperbarui selama kontes berlangsung.
Sebelum keluarganya melarikan diri dari negara tersebut, ia mengatakan bahwa ibunya diberi tahu di kantor paspor di Baghdad, bahwa Idan harus mengajukan permohonan kembali untuk mendapatkan kartu identitas nasionalnya. Itu artinya, Idan harus kembali ke Irak, dan itu juga yang ditakutkannya.
"Banyak orang punya gagasan yang salah tentang Irak, kami memiliki ekstremis, tapi juga punya banyak orang baik. Sebagian besar orang baik tidak diperhatikan," tuturnya.
Sampai saat ini, ia mengaku masih mendapatkan ancaman pembunuhan di media sosial mengenai selfie tersebut. Ia pun memilih untuk fokus pada kariernya.
"Saya di sini mencoba melukis gambaran yang bagus tentang negara dan rakyat kita, namun saya mendapatkan tanggapan negatif, saya tak mendapat dukungan apapun dari Miss Iraq Organization dan pemerintah," sesalnya.
Sementara Miss Iraq Organization mengaku telah mendukung Idan. Namun mereka tak punya dana untuk memenuhi segala kebutuhannya.
"Dalam foto dengan Miss Israel, kita mendapatkan serangan yang kuat di Irakm tapi kami tak mengatakan akan mencabut gelarnya. Kami mengatakan kepadanya untuk mengklarifikasi apa yang terjadi," begitu bunyi keterangan dari Miss Iraq Organization kepada CNN.
Idan mengungkapkan bahwa pernyataan tersebut salah. Ia mengaku punya bukti yang menunjukkan bahwa mereka mengancam akan melepaskan gelar 'Miss', jika tidak menghapus foto tersebut.
CNN juga telah meminta komentar pemerintah Irak namun hingga kini belum ada tanggapan. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri juga tak banyak berkomentar mengenai masalah itu.
"Kami telah melihat laporan media mengenai keluarga Sarah Idan yang meninggalkan Irak. Namun karena pertimbangan Privacy Act, adalah kebijakan Departemen Luar Negeri untuk tidak memberikan komentar atau mengonfirmasi kewarganegaraan setiap individu," ujar pernyataan itu.
Tapi Idan tetap dengan pendiriannya. Ia tak ingin foto tersebut dihapus dari Instagramnya, walaupun segala kemungkinan bisa saja terjadi seperti apa yang diungkapkannya: "Pemerintah sangat diam. Dan saat ini, Anda tidak tahu apa yang menanti Anda di rumah".
[Gambas:Video 20detik]
(nu2/mau)