Cerita Winda Viska Alami Preeklamsia saat Kehamilan Anak Kedua

Cerita Winda Viska Alami Preeklamsia saat Kehamilan Anak Kedua

Febriyantino Nur Pratama - detikHot
Kamis, 12 Okt 2017 17:00 WIB
Foto: Winda Viska (Asep Syaifullah/detikHOT)
Jakarta - Penyanyi Winda Viska berbagi kisah mengenai sebuah penyakit mematikan yang diidapnya saat kehamilan keduanya. Saat itu, Winda pun baru mengetahui penyakit yang bernama preeklamsia di usia tujuh bulan kandungannya.

"Kemarin sebenarnya udah mulai hamil pas bikin single, sambil-sambil semua baik baik aja, tensi segala macam, menjelang di atas tujuh bulan aku di vonis preeklamsia. Gejala tekanan darah tinggi tiba-tiba naik, aku nggak punya riwayat sebelum hamil darah rendah, ikut mama," buka Winda Viska di Kemang Medical Center, Ampera, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2017).

"Dijaga apalagi mau normal, hamil-hamil banyak ke Tanjung Pinang. Dicek di sana bulan delapan naik ke 150 kilo, dikasih obat tensi, dijagain malah naik. Paling sini mau persiapan, sudah 35 minggu, dicek di bandara tinggi 160. Tapi mau ke Jakarta, dicek di sini, niat cek up biasa di usia 35 minggu, dicek di bidan 180, dicek di dalam (Rumah Sakit) udah turun ke 160," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kala itu, Winda sempat panik. Sebab, lanjutnya, penyakit tersebut adalah penyebab kematian ibu hamil.

"Kita gimana caranya, gue nggak terlalu menakuti diri, preeklamsia itu penyebab kematian ibu tiga besar di dunia dan Indonesia, banyak orang menyepelekan, preeklamsia sejenis kelainan, bisa menimpa siapa saja, diketahui penyebab, darah tinggi, ginjal, hati, otak terus bye," tuturnya.

Jebolan ajang pencarian bakat tersebut juga mengungkapkan saat itu dirinya ingin melahirkan secara normal, namun tidak bisa. Bahkan, preeklamsianya sudah menyerang ginjal dan tekanan darahnya semakin tinggi. Karena kondisi itu, ia pun terpaksa caesar.

"Kemarin, pengennya normal biar cepat aktivitas. Masih ada waktu normal, cek terus, obat darah tinggi, anti kejang, semua dipantau. Induksi, pengen normal, ternyata induksi pun obat darah tinggi dan induksi bertentangan jadi agak terhambat. Urine merah, sudah menyerang ginjal. Nggak bisa nunggu lagi, dalam keadaan tensi 180," bebernya.

Sementara itu, gejala yang Winda alami adalah pusing dan kelelahan karena penyakit tersebut. Namun, preeklamsia hilang dari dirinya usai melahirkan.

"Gejala sih nggak ada, darah tinggi kan suka pusing, kecapekan, nggak ada gejala spesifik sama sekali. Kalau boleh jujur namanya juga naik, pusing, migrain. Gue cuma tahu kalau divonis itu ada tahapannya. Munculnya tekanan darah tinggi di 20 minggu terakhir, kenaikan yang benar-benar deh, hati-hati nih preeklamsia. Kecuali sebelumnya naik-naik, kalau nggak ada terus tiba-tiba naik nah itu indikasi. Keadaan preeklamsia bisa dihentikan kalau bayi itu dikeluarkan, setelah caesar semua baik-baik aja, harus dikeluarin kalau nggak lanjut terus, ginjal, hati apa," pungkasnya.

(mau/wes)

Hide Ads