Setiap penulis kerap menghadapi kebuntuan ide ketika menulis. Bagi Henry Manampiring yang baru saja meluncurkan buku The Compass, dia tak mempercayai istilah writer's block yang selalu menjadi momok bagi penulis.
"Jangan-jangan nggak ada itu namanya writers block, jangan-jangan itu sebuah konsep siluman jadi-jadian, dan lagi-lagi ini bukan ide orisinil dari saya. Saya baca juga dari penulis lain dari luar negeri, saya lupa penulisnya. Dia bilang, nggak ada namanya writer's block, yang ada penulis yang lagi perfeksionis dan saya setuju itu," kata Henry Manampiring ketika menyambangi kantor detikcom, kawasan Jalan Tendean, Jakarta Selatan, pada Kamis (14/12/2023).
Menurut keterangan Henry, ketika penulis berhenti menulis karena dia merasa nggak punya ide atau cerita bagus buat ditulis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya, dibilang saya nge-block padahal kalau mau dipaksakan pasti bisa asal dia mau menerima bahwa saya mau menulis jelek saya. Pasti bisa ke paragraf berikutnya," terangnya lagi.
"Itu nggak akan nge-block, masalahnya orang milih buat berhenti. 'Nggak bagus ah', atau 'ah nggak mau ah'," kata Henry.
Henry pun menceritakan dalam sebuah pelatihan kepenulisan bersama para penulis muda, ia kerap memberikan saran siasat agar memberhentikan kebuntuan ketika menulis. Ketika buntu itu hadir, salah satu caranya adalah memakai jalur cerita yang paling basi dalam sinetron atau FTV.
"Yang ceweknya selalu diserempet mobil, itu kan kalau di FTV, nggak tahu kenapa cewek suka keserempet mobil. Nggak apa-apa tulislah itu, biar pun kamu malu, jijik, yang penting keep gong. Kayak momentum itu sudah dilaksanakan sendiri," kata Henry.
Dia pun melanjutkan, "Ketika memaksakan menulis jelek, mungkin awalnya berat dan kesal ya, saya nggak rela nulis ini. Tulis saja, percaya apa nggak, mungkin 10 menit nanti tiba-tiba otaknya nyusul. 'Gimana kalau ceritanya begini saja'," tukas Henry.
Cara itu dinilainya ampuh untuk mengatasi kebuntuan ketika menulis. Meski begitu, Henry menyerahkan semuanya kepada para penulis.
Nama Henry Manampiring juga dikenal sebagai praktisi marketing dan branding dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Setelah aktif menjadi blogger dan selebtwit, kini fokus menjadi seorang penulis.
Beberapa karya terkenalnya adalah mega bestseller The Alpha Girl's Guide dan Filosofi teras. Buku The Compass: Filosofi Arete untuk Bahagia Sejati yang diterbitkan oleh Gagasmedia menjadi karya yang ketujuh.
(tia/pus)