Ada cerita di balik penerbitan novel pertama karya Maya Abu Al-Hayyat. Di awal dekade 2000-an, penulis asal Palestina ini sudah menyiapkan naskah untuk diterbitkan.
Suatu hari, ketika sedang mengendarai mobilnya Maya sempat diberhentikan oleh tentara Israel di jalan. Di kursi penumpang, ada naskah yang selama ini digarapnya. Dia pun mengaku merasakan deg-degan yang luar biasa sekali.
"Wah, baru mau jadi penulis dan novel pertama. Aku pikir, sudahlah tamat riwayatku," ungkapnya menceritakan momen tersebut ketika diwawancarai detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gaung Palestina dari Jakarta |
Ketika diberhentikan oleh tentara Israel, ia juga diinterogasi. Ditanyakan mengenai nama sampai tempat tinggalnya.
"Ternyata ia mencari orang lain, mungkin saja ia mencari Maya Maya lainnya, lalu saya dibebaskan, dan disuruh jalan," katanya lagi.
Sejak 7 Oktober, perang antara Israel melawan Hamas terus berkecamuk di Palestina. Lebih dari 11 ribu orang tewas, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Gempuran lewat udara dan darat tiada henti setiap harinya membuat sisa dari warga sipil mengungsi ke selatan Gaza.
Maya yang turut merasakan kondisi mencekam di tempat tinggalnya di Yerusalem mengatakan patroli Israel dirasakannya. "Jika kamu ketahuan menaruh bendera Palestina di rumahmu atau di kolong tempat tidurmu, mereka bisa melakukan hal itu," katanya.
Maya Abu Al-Hayyat datang ke Jakarta untuk menghadiri Jakarta Content Week 2023 pekan lalu. Dia hadir membacakan sebuah puisi saat pembukaan JakTent, serta tampil dalam tiga sesi spesial bertemu dengan pembacanya.
Di industri buku internasional, nama Maya bukanlah sembarang penulis. Maya Abu Al-Hayyat telah menulis 4 novel, 4 buku kumpulan puisi, dan buku anak-anak. Ia menjadi direktur Lokakarya Penulisan Palestina pada 2013 dan menulis sejumlah cerita anak-anak, termasuk buku pemenang penghargaan The Blue Pool of Questions .
Dia menerbitkan novel pertamanya The Sugar Beans pada tahun 2004, diikuti dengan kumpulan puisi pertamanya What She Said About It pada 2007. Maya memberikan kontribusinya pada bidang sastra anak-anak, menulis untuk beberapa program televisi untuk anak-anak, termasuk Sesame Street (versi Arab, Iftah ya simsim ), dan bersama mereka memproduksi serangkaian cerita termasuk Masouda, The Turtle, dan Kiki and Coco in the Clinic.
(tia/wes)