Salman Rushdie Raih Penghargaan Lagi, Didaulat 'Lifetime Disturbing The Peace'

Salman Rushdie Raih Penghargaan Lagi, Didaulat 'Lifetime Disturbing The Peace'

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 16 Nov 2023 17:04 WIB
NEW YORK, NEW YORK - MAY 18: Honoree Salman Rushdie and Ayad Akhtar appear on stage at the 2023 PEN America Literary Gala at American Museum of Natural History on May 18, 2023 in New York City. (Photo by Bryan Bedder/Getty Images for PEN America)
Salman Rushdie menerima penghargaan lagi pekan ini. Foto: Getty Images for PEN America/Bryan Bedder
Jakarta -

Salman Rushdie meraih penghargaan lagi. Awal pekan ini, ia menerima penghargaan bertajuk Lifetime Disturbing the Peace (Pengganggu Perdamaian Seumur Hidup) yang diberikan oleh Vaclav Havel Center di Manhattan, AS.

Sebelum naik ke atas panggung, 100 tamu yang hadir tidak mengetahui keberadaan Salman Rushdie termasuk penghargaan tersebut. Saat ia menjadi tamu spesial, hanya segelintir orang yang tahu kemunculannya setelah peristiwa penikaman berulang kali yang terjadi di Agustus 2022.

"Saya meminta maaf karena menjadi tamu misterius," kata Salman Rushdie, dilansir dari AP, Kamis (16/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sama sekali tidak merasa misterius, tapi itu menjadi hidup sedikit lebih sederhana," sambungnya lagi.

Penyelenggara penghargaan adalah Pusat Perpustakaan Havel yang berdiri sejak 2012 dengan nama Yayasan Perpustakaan Vaclav Havel, diambil dari nama penulis asal Ceko yang menjadi presiden terakhir setelah jatuhnya rezim Komunis di akhir 1980-an.

ADVERTISEMENT

Pusat Kavel punya misi untuk memajukan warisan Havel yang meninggal pada 2011 dan mengagungkan kebebasan berekspresi.

Selain Salman Rushdie, ada Alaa Abdel-Fattah seorang aktivis Mesir yang dipenjara, dianugerahi Penghargaan Pengganggu Perdamaian. Dia didaulat sebagai seorang penulis yang berani dan berisiko dalam profesinya.

Bibinya, penulis dan penerjemah terkenal Adhaf Soueif, menerima hadiah tersebut atas namanya dan mengatakan bahwa dia mengetahui hadiah tersebut.

"Penghargaan ini benar-benar menggelitiknya, dia mengucapkan terima kasih," kata Adhaf Soueif.

Abdel-Fattah, yang akan berusia 42 tahun akhir pekan ini, menjadi terkenal secara internasional selama pemberontakan pro-demokrasi di Timur Tengah pada tahun 2011 yang menggulingkan Presiden lama Mesir Hosni Mubarak. Sejak saat itu, ia telah dipenjara beberapa kali di bawah kepemimpinan Abdel-Fattah el-Sissi, menjadikannya simbol bagi berlanjutnya pemerintahan otokratis di negara tersebut.

Sementara itu, Salman Rushdie baru saja menerima Hadiah Perdamaian dari Perdagangan Buku Jerman di ajang Frankfurt Book Fair 2023.




(tia/pus)

Hide Ads