Salman Rushdie Hadiri Pesta di New York Usai Ditikam Berkali-kali

Salman Rushdie Hadiri Pesta di New York Usai Ditikam Berkali-kali

Tia Agnes Astuti - detikHot
Senin, 13 Nov 2023 09:04 WIB
British author Salman Rushdie poses with his book Quichotte during the photo call for the authors shortlisted for the 2019 Booker Prize for Fiction at Southbank Centre in London on October 13, 2019. (Photo by Tolga AKMEN / AFP) (Photo by TOLGA AKMEN/AFP via Getty Images)
Salman Rushdie saat menghadiri sebuah peluncuran buku. Foto: (Tolga Akmen/AFP/Getty Images)
Jakarta -

Setahun setelah peristiwa mengerikan yang menimpa Salman Rushdie, sang novelis kembali menghadiri berbagai pesta yang digelar di kota New York, AS. Dia bersosialisasi lagi dan bertemu dengan teman-temannya.

Akhir pekan lalu, Salman Rushdie bersama istrinya penyair Rachel Eliza Griffiths menghadiri malam gala yang digelar di perpustakaan umum New York di 42nd Street.

Dilansir dari E! News, Salman Rushdie mengatakan kondisi kesehatannya saat ini baik-baik saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya baik-baik saja, terima kasih," kata Salman Rushdie singkat.

Penulis Midnight's Children itu mengatakan kepada awak media, kehadirannya malam itu untuk merayakan temannya yang juga seorang penari dan penulis Bill T Jones. Temannya baru saja dianugerahi penghargaan tertinggi bernama medali Library Lions.

ADVERTISEMENT

"Dia sahabat yang baik. Kami keluar malam ini untuk mendukung dia dan semua orang hebat lainnya yang mendapatkan penghargaan malam ini," kata Salman Rushdie.

Sosok Salman Rushdie sebelumnya juga pernah mendapatkan medali serupa sekitar 15 tahun yang lalu. Dia kembali mengenang momen tersebut sebagai pengalaman terbaik dalam hidupnya.

"Saya seorang singa," ungkap novelis The Satanic Verses tersebut.

"Saya seorang Singa tua. Saya melihat di belakang medali ini dan tertulis 2008 atau 15 tahun yang lalu, rasanya seperti kemarin," tambahnya lagi.

Pada 12 Agustus 2022, Salman Rushdie ditikam berkali-kali sebelum memberikan kuliah umum di Chautauqua Institution di Chautauqua, New York, AS. Dia terluka parah dengan kerusakan serius di bagian hati dan mata kanannya sampai buta.

Sejak novelnya terbit The Satanic Verses pada 1998, Salman Rushdie kerap mendapatkan ancaman dan percobaan pembunuhan. Pada April 2024, ia akan menerbitkan buku memoar berjudul Knife yang menceritakan momen peristiwa menakutkan serangan tersebut.




(tia/wes)

Hide Ads