Panggung Buat Palestina di Jakarta Content Week 2023

Panggung Buat Palestina di Jakarta Content Week 2023

Tia Agnes Astuti - detikHot
Minggu, 12 Nov 2023 16:02 WIB
Novelis Palestina Maya Abu Al-Hayyat
Penulis asal Palestina, Maya Abu Al-Hayyat saat dijumpai di Jakarta Content Week 2023. Foto: Ari Saputra/ detikcom
Jakarta -

Jakarta Content Week tampil berbeda tahun ini. Berlangsung sejak 8 November, festival temu penulis dan pembaca bersama konten kreator lainnya sengaja memberikan panggung kepada isu-isu kemanusiaan yang terjadi belakangan ini.

Mereka adalah Marion Bloem, seorang penulis puisi, novelis, pembuat film serta visual artist dari Belanda yang telah memenangkan berbagai penghargaan. Serta Maya Abu Al-Hayyat, seorang penulis puisi dan novelis dari Palestina yang juga Direktur Palestine Writing Workshop.

Dengan mengusung tema Currents, festival yang biasa dikenal dengan nama Jaktent akan menghadirkan kedua pembicara ini untuk membicarakan isu-isu yang berkaitan dengan kondisi dan situasi sekarang ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara khusus, Maya Abu Al-Hayyat hadir dalam berbagai sesi. Saat pembukaan Jaktent, Maya membacakan puisi tentang Palestina. Pada Jumat malam (10/11), ia hadir dan berbicara dalam sesi spesial Writing the Future of Palestine. detikcom hadir dalam sesi tersebut dan mewawancarai penulis yang tinggal di Yerusalem.

"Beberapa hari ini, saya terus bertanya dalam hati, buat apa saya datang jauh-jauh ke sini? Ke Jakarta Content Week, semua orang bertanya-tanya kepada saya dan ternyata hanya satu. Saya harus terus membicarakan dan membahas tentang Palestina, ke mana pun, dan kepada siapapun atas apa yang terjadi di negara kami selama ratusan tahun," ungkapnya ketika diwawancarai detikcom di TIM, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

Maya Abu Al-Hayyat yang sukses menerbitkan 4 novel, 4 buku kumpulan puisi, dan puluhan cerpen itu terus menyuarakan apa yang terjadi di Palestina.

"Saya ingat ketika ayah saya terus memajang foto paman saya di setiap dinding sudut rumah. Di ruangan ini, di ruangan ini ada, dan yang lainnya. Mengapa? Karena kami tidak akan melupakan mereka yang sudah meninggal, kami akan terus membicarakan, dan mengenangnya. Mungkin karena alasan itu banyak orang-orang di Gaza yang tidak mau pergi," ungkapnya.

Novelis Palestina Maya Abu Al-HayyatNovelis Palestina Maya Abu Al-Hayyat saat diwawancarai detikcom di Jakarta Content Week 2023. Foto: Ari Saputra/ detikcom

Maya juga menceritakan berbagai kenangannya tentang Palestina. Besar di Jordan bersama keluarga bibinya, ketika berusia 15 tahun dia mengaku baru pertama kali masuk ke negaranya. Di sana, pikirannya terbuka akan segala hal.

"Saya selalu melihat berseliweran tentang apa yang terjadi di Gaza dari media-media, tapi ketika saya ke sana. Bagaimana mereka bisa hidup normal dalam situasi yang tidak normal ini, saya terus menangis selama 10 tahun setelahnya," kata Maya di atas panggung Jakarta Content Week.

Setelah sesi Writing the Future of Palestine, Maya juga hadir dalam sesi spesial bertajuk The Book of Ramallah x The Book of Jakarta bersama Teddy W. Kusuma, Ben Sohib, dengan moderator Isna Marifa, hari ini.

Selain dua nama penulis dunia tersebut, ada deretan penulis lainnya yang turut memeriahkan. Mereka adalah Leila S. Chudori, Riri Riza, Aan Mansyur, Yoris Sebastian, Afutami, Agatha Pricilla, Meilinda Sutanto, dan masih banyak lagi.

Festival Manager Jakarta Content Week 2023, Alvinta Purba mengatakan tahun ini Jaktent bisa terkorelasi dengan isu-isu yang terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.

"Tahun ini, pelaksanaan Jakarta Content Week didukung oleh beberapa pihak, yaitu Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa - Kemendikbudristek, Pemerintah Kota Salatiga, Erasmus Huis, Rumata ArtSpace, dan Pear Press. Kami harap bisa menjadi pemantik bagi pengunjung untuk mengungkapkan gagasan dan suaranya untuk berpihak pada kemanusiaan," ujar Alvinta Purba dalam keterangan yang diterima.




(tia/wes)

Hide Ads