Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015
Menelisik ke belakang, untuk pertama kalinya semua mata dunia tertuju pada Indonesia. Indonesia pernah menjadi guest of honour di ajang Frankfurt Book Fair 2015. Ribuan buku, ratusan penulis dan pelaku industri perbukuan Tanah Air membuat hajatan meriah di Frankfurt serta menggelar panggung budaya, musik hingga kuliner.
8 tahun yang lalu, Menteri Pendidikan Kebudayaan Anies Baswedan, Dubes RI di Jerman Fauzi Bowo atau akrab disapa Foke, dan Ketua Komite Nasional FBF Goenawan Muhammad menjadi tamu penting dalam acara tersebut. Anies dan Goenawan bahkan didaulat untuk maju ke atas panggung untuk memberikan sambutan. Mereka duduk bersanding dengan Direktur Frankfurter Buchmesse Jurgen Boos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemegahan Paviliun Indonesia seluas 2.500 meter persegi dengan tema 17 Ribu Pulau Imaji mendapat pujian yang luar biasa kala itu. Usai menjadi guest of honour, industri perbukuan Indonesia makin dibangga-banggakan. Gaung Indonesia tambah terdengar ketika menjadi market focus di London Book Fair 2019 atau pameran jual-beli rights terbesar di dunia.
Setiap tahunnya, stan Indonesia terus mempromosikan buku-buku karya bangsa di berbagai event internasional (termasuk menjual rights buku Indonesia ke luar negeri). Tak hanya FBF dan London Book Fair saja, namun juga ke Sharjah International Book Fair, Bologna Children's Book Fair, Beijing International Book Fair, dan pameran buku di tingkat ASEAN.
Tahun ini, Ikatan Penerbit Indonesia atau IKAPI bersama Kemendikbudristek sudah menggelar jumpa pers pengumuman partipasi di FBF 2023 yang berlangsung pada 18-22 Oktober 2023. Mereka menyatakan bakal menggelar stan di FBF dengan memboyong buku-buku bermutu.
Tapi dengan pernyataan dan sikap Frankfurter Buchmesse yang pro-Israel kemarin, apakah Indonesia tetap berangkat?
Simak Video "Hamas: Tidak Ada Masa Depan Bagi Penjajah Tanah Palestina!"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/wes)