Sukses hadir dalam berbagai ajang international book fair, Indonesia hadir di Kuala Lumpur International Book Fair (KLIBF) ke-40 yang berlangsung dari 26 Mei sampai 4 Juni 2023. Dalam pameran buku tersebut, Indonesia sukses menjadi rights ambassador di ASEAN Rights Fair 2023.
ASEAN Rights Fair yang diselenggarakan oleh Perbadanan Kota Buku Malaysia menjadi ajang transaksi hak cipta. Dari Indonesia, ada perwakilan dari kelompok penerbit Gramedia, Penerbit Asta Ilmu, Penerbit Kanisius, Penerbit Republika, Sygma Publishing, dan Gema Insani.
Wakil Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) bidang Kerja Sama Internasional, Wedha Stratesti Yudha, hadir sebagai rights ambassador dalam ASEAN Rights Fair 2023. Dia juga menjadi salah satu pembicara dalam forum Malaysia, Indonesia, dan Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam forum ini, banyak membahas mengenai peran asosiasi perbukuan di negara Malaysia, Indonesia, dan Singapura dalam membantu anggota asosiasi dalam mempromosikan hak cipta," kata Wedha dalam keterangan yang diterima detikcom.
Wedha yang juga mewakili penerbit Gramedia mengatakan kondisi perbukuan di Indonesia saat ini sudah mulai pulih dari pandemi. Para pembaca mulai ramai lagi membeli buku.
"Tapi peran asosiasi penerbit di Singapura tampak lebih menonjol daripada Indonesia dan Malaysia karena mendapat dukungan positif dari negaranya sehingga ekosistem perbukuan dapat tumbuh dengan sehat dan minat baca masyarakatnya tinggi," sambungnya.
Selain Wedha, ada 7 orang Rights Ambassador yang juga merupakan pelaku perbukuan dari 5 negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Thailand, dan satu negara Eropa, Perancis.
ASEAN Rights Fair secara khusus dibuka oleh Menteri Pendidikan Malaysia YB Fadhlina Sidek. Setelah seremoni pembukaan, Fadlina menyempatkan berkunjung ke beberapa booth peserta ASEAN Rights Fair dan melihat booth dari penerbit Indonesia. Dia mengaku membaca buku-buku dari Indonesia.
"Jika saya datang ke Indonesia, saya juga menyempatkan diri untuk pergi ke toko buku dan memborong buku-buku dari Indonesia," katanya.
Selama ASEAN Rights Fair, beberapa kali forum diskusi yang membahas mengenai buku dan peluang-peluang kerja sama untuk menguatkan industri buku di ASEAN, perwakilan dari Vietnam, Thailand, Filipina, dan Malaysia selalu memuji-muji Indonesia yang selalu terdepan industri bukunya.
Sebelumnya Indonesia berhasil menyelenggarakan Indonesia International Book Fair di JCC. Indonesia juga sukses menjadi Guest of Honor (GoH) di Frankfurt Book Fair (FBF) dan Market Focus Country di London Book Fair (LBF) dan juga menjadi GoH di KLIBF beberapa tahun lalu.
"Sejauh ini, belum ada informasi Indonesia akan ada kolektif stan di Frankfurt," tukas Wedha yang menyentil absennya Indonesia tampil lagi di Frankfurt Book Fair selama beberapa tahun terakhir ini.
(tia/pus)