Film Barbie menjadi hits global setelah penayangan perdananya di Jepang. Tapi seorang komikus manga bernama Hiroya Oku memicu perdebatan di jagat maya karena sindirannya terhadap unsur feminisme di dalamnya.
Sejak awal penayangan film Barbie, berhasil menghentak bioskop-bioskop di seluruh dunia. Barbie pun masih memiliki banyak penggemar di seluruh dunia namun Hiroya Oku berkicau di Twitter dan membagikan pendapatnya tentang Barbie.
"Saya telah menonton film Barbie. Pada awalnya, filmnya sangat trendi dan lucu. Saya tertawa saat menontonnya, tapi di babak kedua, perlahan menjadi dingin," cuit Hiroya Oku, dilansir dari berbagai sumber, Rabu (16/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan ia menyebutkan film Barbie adalah film feminis yang kuat. "Sebuah film untuk perempuan mandiri yang merasa tidak butuh laki-laki. Apakah Amerika baik-baik saja untuk membuat film seperti ini menjadi hits besar," sambungnya lagi.
Tak disangka cuitan sang komikus memicu perdebatan di Jepang. Bahkan banyak feminis yang telah menyerangnya.
"Ah, saya telah ditemukan oleh para feminis. Itu menjengkelkan," cuitnya lagi.
Hiroya Oku bukan satu-satunya penonton yang merasa tersinggung dengan film Barbie. Di Jepang, film yang disutradarai Greta Gerwig itu tidak pernah memiliki penonton yang tinggi terlebih lagi dengan ikatan istilah Barbenheimer karena film Oppenheimer.
Setelah Warner Bros. Discovery berbagi dukungan untuk tren Barbenheimer secara online, netizen Jepang menegur Barbie dengan cara yang sama seperti Oppenheimer.
(tia/wes)