Sukses dengan novel Funiculi Funicula atau dalam bahasa Jepang Kohi ga Samenai Uchi ni, novelis Toshikazu Kawaguchi segera menerbitkan karya terbaru. Novelis kelahiran Osaka, Jepang itu bakal merilis novel berjudul Dona Dona di Indonesia.
Penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU) mengungkapkan novel Dona Dona bakal berbeda dari dua karya sebelumnya. Jika di novel Funiculi Funicula menjadi latar bagi dua buku sebelumnya yang terletak di Tokyo maka novel ketiga mengambil latar di Hakodate, Hokkaido.
Di kota tersebut, ada sebuah kafe tua bernama Dona Dona. Kafe ini masih dikelola oleh keluarga Tokita. Pengunjungnya pun bisa melakukan penjelajahan waktu dengan aturan yang sama dengan Kafe Funiculi Funicula.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bertemu dengan para tokoh pengelola kafe seperti di buku sebelumnya, pembaca juga akan membaca empat kisah baru. Kopi yang dituangkan perempuan dari keluarga Tokita akan membawa seorang perempuan yang mendendam kepada orang tuanya, seorang komedian yang kehilangan tujuan hidup, seorang adik yang mengkhawatirkan kakaknya, dan pemuda yang memendam cinta ke dalam sebuah perjalanan waktu untuk menebus penyesalan dan menyelami kenangan.
"Kedai atau kafe ini tidak akan membahas mengenai kopi tapi keajaiban dari secangkir kopi hangat yang akan mengantar peminumnya menjelajah waktu," tulis keterangan GPU.
Premis sederhana ini ditawarkan Toshikazu Kawaguchi dengan kisah yang berbeda. Ada cerita hangat yang menentramkan dan sosok misterius yang duduk di tempat yang sama.
Aturan para penjelajah waktu juga sama, yakni kopi kopi harus disajikan oleh perempuan dari keluarga Tokita, pengunjung tidak bisa mengubah masa lalu, dan pengunjung harus kembali sebelum kopi di cangkirnya mendingin.
"Setiap pengunjung yang ingin menjelajah waktu punya motivasi dan konfliknya masing-masing. Lewat kisah para pengunjung, pembaca diajak menyelami kenangan, cinta, rasa penyesalan, harapan, rasa bersalah, bahkan dendam," tulis GPU.
Sejak terbit pertama kali pada 2015, Funiculi Funicula dan judul-judul lanjutannya telah menjadi bacaan populer di Jepang. Buku-buku ini pun diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris (Before the Coffee Gets Cold, Tales from the Cafe, dan Before Your Memory Fades) oleh Geoffrey Trousselot yang akhirnya membawa serial ini sukses terjual jutaan eksemplar di seluruh dunia.
Di Indonesia, Funiculi Funicula dan Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap sudah masuk ke dalam mega bestseller nasional. Masing-masing terjual lebih dari 30.000 eksemplar di Tanah Air.
Novel Dona Dona bakal menyapa pembaca Indonesia secara resmi pada 23 Agustus.
(tia/wes)