Buku Crossing the Wall, Telisik Rekam Jejak 20 Seniman Mural Indonesia

Tia Agnes Astuti - detikHot
Senin, 31 Jul 2023 18:05 WIB
Buku Crossing the Wall tentang 20 profil seniman mural Indonesia dan karya-karyanya Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta -

Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) bersama dengan PT Mowilex Indonesia meluncukan buku Crossing the Wall: The Stories of 20 Indonesian Muralists. Buku yang memuat rekam jejak 20 seniman mural Tanah Air itu diresmikan di Museum MACAN, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Crossing The Wall: The Stories of 20 Indonesian Muralists menceritakan perjalanan panjang 20 seniman dan komunitas mural dalam berkesenian serta berproses hingga menemukan karakter yang mampu mewakili identitas sang seniman.

Mereka adalah Anagard, Apotik Komik, Andy Rharharha, Bayu Widodo, Bujangan Urban, Darbotz, Eko Nugroho, Emus Larmawata, Farid Stevy, Farhan Siki, Geger Boyo, Komunitas Pojok, Media Legal, Marishka Sukarna, Popok Tri Wahyudi, Sinta Tantra, Stereoflow, The Popo, Taring Padi, dan Wild Drawing.

Hilmi Faiq selaku kurator sekaligus penulis buku mengatakan nama-nama itu merupakan segelintir dari ratusan seniman yang masuk dalam pertimbangannya bersama Seno Joko Suyono dan editor KPG Candra Gautama.

"Ini sebenarnya adalah langkah awal dengan harapan bakal ada buku-buku lainnya. 20 nama seniman ini kami jaring saat pandemi, mungkin terkesan dominasi cowok ya. Kalau dari sisi angka, kok seniman mural cewek sedikit ya, itu juga menjadi sensitivitas dari kami tersendiri karena juga tidak mudah mencari muralis yang siap ngobrol panjang lebar soal dirinya dan karyanya," ungkap Hilmi Faiq saat peluncuran buku di Museum MACAN, Senin (31/7/2023).

Buku Crossing the Wall Foto: Tia Agnes/ detikcom

Editor KPG Candra Gautama mengatakan ada beberapa pertimbangan sehingga terpilihlah 20 nama seniman tersebut. Mereka yang masuk ke dalam buku Crossing the Wall adalah para seniman yang berkarya selama 10 tahun dan mendedikasikan hidupnya kepada seni.

"Karya mural mereka juga harus punya signature atau ciri khas serta mereka memiliki pengaruh dalam komunitas," katanya.

Menurut Candra, Crossing the Wall merupakan langkah awal sebagai pintu gerbang sebagai direktori bagi rekam jejak seniman mural di Indonesia.

Setebal 356 halaman, buku ini ditulis dalam bahasa Indonesia oleh Seno Joko Suyono, Hilmi Faiq, dan Samuel Indratma. Serta bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tjandra Kerto, Dwi Atmanta, and Anton Kurnia, dan dicetak dalam jumlah terbatas.

Ini bukan buku pertama yang dibuat oleh Mowilex, sebelumnya, Mowilex pun telah membuat buku persembahan untuk para seniman ukir kayu di Bali dalam tajuk Balinese Woodcarving - A Heritage to Treasure.

Anna Yesito Wibowo Chief of Marketing PT Mowilex Indonesia pun menambahkan ke depannya semoga buku Crossing the Wall bisa diproduksi lebih masif lagi.

"Buku ini terbit sebagai salah satu bentuk apresiasi kami kepada seniman mural Indonesia. Kita tahu para seniman mural adalah pengguna produk kami yang cukup loyal dengan produk Mowilex. Kita ingin melalui buku ini menjadi salah satu direktori mural di Indonesia," pungkasnya.



Simak Video "Video Dukungan Raisa ke Hamish Daud di Kasus Pencemaran Nama Baik"

(tia/pus)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork