Manga Demon Slayer Jadi Sorotan soal Teknik Time Skip di Ending

Manga Demon Slayer Jadi Sorotan soal Teknik Time Skip di Ending

Tia Agnes Astuti - detikHot
Rabu, 12 Jul 2023 12:28 WIB
Manga Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba
Foto: Istimewa
Jakarta -

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba sukses menjadi terpopuler di dunia dan didaulat sebagai komik berpengaruh versi TIME di 2020. Tiga tahun sepeninggal Demon Slayer, komik yang diciptakan oleh Koyoharu Gotouge.

Lebih dari 200 bab terbit, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba menutup tirai perjalanan pahlawan Tanjiro yang menggembirakan untuk menyelamatkan saudara perempuannya, Nezuko, agar tidak berubah menjadi iblis. Di bagian akhir, sang komikus menyertakan pertempuran terakhir.

Demon Slayer juga menambahkan bab tambahan di akhir cerita dengan indah, serta dengan cara yang dapat dikeluhkan atau diprotes oleh pembaca setianya. Teknik yang digunakannya terbilang kontroversial yakni time skip.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknik ini dinilai merusak cerita karena tujuan utama cerita untuk mengalahkan nenek moyang iblis, Muzan Kibutsuji dan mengakhiri keberadaan iblis di dunia telah tercapai. Gotouge menggunakan time skip untuk akhir yang bahagia kepada penggemar.

Dalam laporan yang diunggah Screenrant, teknik ini dinilai tricky. Alih-alih fokus pada protagonis segera mengakhiri cerita, komikus menunjukkan kehidupan keturunan mereka dan ada beberapa generasi yang hilang.

ADVERTISEMENT

"Idenya diringkas dengan sempurna dalam Demon Slayer #205 ketika cicit Zenitsu Agatsuma, Yoshiteru Agatsuma berkata, 'Saya percaya bahwa setiap orang yang melawan iblis dan mati demi dunia yang damai terlahir kembali ke kehidupan yang lebih bahagia'," tulisnya.

Gotouge menggunakan time skip dengan cara yang kreatif dan menutup cerita dengan lihai. Dalam bab terakhir, ada Kanata dan Sumihiko Kamado yang secara fisik dan kepribadian menyerupai Tanjiro dan Kanao Tsuyuri setelah kekalahan Muzan. Mereka menikah dan menetap.

"Karakter masa depan yang diperkenalkan di bab ini berfungsi untuk menjawab banyak pertanyaan utama dari cerita yang tidak dibahas segera setelah kekalahan Muzan. Ambrosia kreatifnya yang kokoh, namun mulus menutup pintu menuju cerita yang hebat," tulisnya.

Manga Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba terbit perdana pada 2016 di majalah mingguan Shonen Jump. Penerbit ini dikenal sukses merilis seri paling ikonik, di antaranya Naruto, Dragon Ball, One Piece, dan Yu-Gi-Oh.

Popularitas manga Demon Slayer melonjak sejak adaptasi animenya sebanyak 26 episode tayang di Jepang. Bahkan Demon Slayer dicap sebagai salah satu anime aksi terbaik sepanjang masa.

Tak lama setelah serial televisi tayang, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba pun menjadi manga terlaris di Jepang sejak 2019 dan mengalahkan One Piece. Menurut situs Oricon, baik dari segi volume maupun serial, Demon Slayer berada di urutan pertama.




(tia/pus)

Hide Ads