Di tengah gempuran toko buku offline yang tutup selamanya saat maupun pasca pandemi, Gramedia masih bertahan. Toko buku Gramedia yang memiliki jaringan retail lebih dari 120-an di seluruh Indonesia, kini membuka kembali cabangnya di Pondok Indah Mall (PIM) 1, Jakarta.
Reopening Gramedia Pondok Indah Mall yang mengusung tema 'Innovation, Transformed' mengembangkan sistem yang dikembangkan oleh Microsoft yaitu Microsoft Dynamics 365. Lewat teknologi ini, Gramedia bertahan dan beradaptasi dengan zaman.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Operasional Gramedia, Heri Darmawan. Dia menceritakan ketika pandemi kondisi toko buku cukup sulit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berpikir bagaimana upgrade sistem ke depan, bagaimana juga untuk mengkomunikasikannya kepada customer dan melalui teknologi ini bisa memfasilitasinya," ungkapnya saat reopening Gramedia PIM 1, Kamis (15/6/2023).
Selama ini, pihaknya tidak tahu siapa saja yang bertransaksi di toko buku. Melalui teknologi tersebut, pemilik toko buku menjadi mengetahui data konsumen dan buku-buku apa saja yang dibeli sepanjang periode tertentu.
Hal itu pula yang diamini oleh Maman Suherman atau akrab disapa Kang Maman. Penulis Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi itu menuturkan sepanjang 53 tahun usia Gramedia, toko buku ini bukan sekadar idealisme.
"Perkataan yang dilontarkan oleh Gola Gong ini saya juga amini. Gramedia akan tetap buka, salah satu hal yang terpenting adalah bagaimana merawat ekosistem dan pembaca," katanya.
"Masih banyak ekosistem yang harus dirawat dalam dunia literasi kita. Bukan cuma jualan buku tapi juga melakoninya. Patron triloka inilah yang saya selalu bawa ke mana-mana," ungkap Kang Maman.
Dia juga menegaskan tidak pernah percaya akan data yang mencibir mengenai minat baca Indonesia yang rendah.
"Saya nggak pernah percaya. Angkanya kurang tepat, yang lebih tepat itu kita perlu lebih banyak lagi ke akses toko buku di wilayah pelosok. 120-an toko itu masih kecil, pulau kita ada belasan ribu, perlu banyak upaya-upaya di atas idealisme supaya manusia dan buku menjadi lebih dekat," pungkasnya.
(tia/tia)