.webp)
Gadis Kretek melambung jauh dari zamannya. Novel karya Ratih Kumala yang diterbitkan pada 2012 oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU) segera terbit dalam bahasa Melayu.
Kabar bahagia itu dibagikan oleh Manajer bagian Pemasaran Hak Cipta penerbit GPU, Wedha Stratesti Yudha.
"Bersamaan dengan Kuala Lumpur International Book Fair, juga digelar ASEAN Rights Fair. Di situlah saya bertemu penerbit Malaysia, setelah ditawari, penerbit Biblio Press berminat," kata Wedha saat dihubungi detikcom, Senin (5/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, novel Gadis Kretek bakal terbit pada tahun ini. "Diusahakan September. Sudah tahap deal dan mereka mempercepat proses dan sudah dapat penerjemah juga," sambungnya.
Menurut keterangan Wedha, penerbit Malaysia tertarik dengan novel Gadis Kretek karena cerita yang terbilang berbeda dari kebanyakan karya lainnya.
"Budaya Indonesia memang unik ya, untuk dapat konten kayak gini hanya bisa dari buku, dokumentasi, dan mereka mendapatkan cerita sisi lain Indonesia dari karya Ratih Kumala. Mereka mengatakan penasaran dengan cerita tentang industri rokok di Indonesia, dari pengolahan sampai pemasaran, di dalamnya juga ada cerita cinta ya," terang Wakil Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) bidang Kerja Sama Internasional.
Pada September mendatang, Netflix bakal menayangkan series Gadis Kretek yang diproduksi oleh BASE Entertainment dan Fourcolours Films. Serial web ini disutradarai oleh Kamila Andini dan Ifa Isfansyah, serta diperankan Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Arya Saloka, dan Putri Marino.
Novel Gadis Kretek juga bakal diterbitkan dalam bahasa Thailand dan rilis di Filipina. Sebelumnya, Gadis Kretek terbit dalam bahasa Jerman oleh penerbit Culture Books (2015), bahasa Inggris-UK oleh Monsoon Books (2016), bahasa Arab-Mesir oleh Sefsafa Publishing (2017), bahasa Macedonia oleh penerbit Prozart Media Publishing House (2016), dan bahasa Inggris-Filipina oleh Milflores yang rencananya terbit tahun ini.
Gadis Kretek menceritakan tentang lika-liku industri kretek yang jaya di masanya. Soeraja merupakan pemilik pabrik kretek Djagad Raya yang sedang sekarat. Namun, ia justru ingin bertemu perempuan yang bukan istrinya, yakni Jeng Yah.
Sang istri pun cemburu karena hal tersebut merupakan permintaan terakhir suaminya. Tapi ketiga anak Soeraja, yakni Lebas, Karim, dan Tegar tetap berusaha mencari keberadaan Jeng Yah ke pelosok Pulau Jawa. Ketika berada dalam perjalanan untuk mencari jejak Jeng Yah, mereka bertemu buruh batil yang menguak asal-usul Kretek Djagad Raya hingga menjadi kretek nomor satu di Indonesia dan juga mengetahui kisah cinta sang ayah dengan Jeng Yah.
(tia/wes)
