Jakarta menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan Kongres Penerbit Internasional ke-33. Kongres bertaraf internasional yang terbesar di industri perbukuan berlangsung mulai dari 10 sampai 12 November 2022 di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat.
Kongres yang pertama kalinya dibiayai oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu merupakan yang terbesar digelar setelah terdampak pandemi. Pegiat industri buku hingga penerbitan internasional berkumpul untuk berbincang mengenai aneka permasalahan yang sedang dihadapi.
"Indonesia sudah tergabung ke dalam berbagai agenda internasional, apa yang menjadi pembahasan di International Publishers Association (IPA) sama dengan yang ada di industri kita," ungkap Ketua Umum IKAPI, Arys Hilman, saat dijumpai di Hotel Fairmont, kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IPA punya sejumlah program inti yang setiap dua tahun sekali dibahas dalam pertemuan kongres. Menurut penuturan Arys Hilman, ada persoalan kebebasan berekspresi, hak cipta atau copyright, hingga pembajakan buku yang juga terjadi dunia maju.
"Kita berada dalam era terdisrupsi teknologi dan mengalami cukup kesulitan di Tanah Air. Industri buku cukup terdampak saat pandemi COVID-19, kita bisa bicara ini menjadi tantangan. Apa dampak IA untuk dunia penerbitan bisa juga mengancam masalah copyrights di industri perbukuan," katanya.
President International Publishers Association (IPA), Bodour Al Qasimi menambahkan permasalahan di industri buku sama saja di dunia internasional.
"Kami punya 92 anggota dari 76 negara di seluruh dunia. Beberapa punya pasar tersendiri dan tantangan yang berbeda. Tapi ada u masalah yang terjadi sepanjang pandemi dalam laporan atau survei yang kami buat," tuturnya.
"Kami juga punya tujuan utama dalam pasar pendatang baru, yakni pengembangan skill setiap anggota asosiasi dan kami menyiapkan dalam online portal untuk mengembangkan keterampilan tim mereka," sambung Bodour Al Qasimi.
Ketua Komite Jakarta Buku, Laura Bangun Prinsloo, pun menambahkan pemilihan Jakarta sebagai tuan rumah bagi Kongres Penerbit Internasional 2022 bukan sembarang keputusan.
"Jakarta sudah dipilih sebagai Jakarta Kota Buku merupakan sebuah pembuktian dalam semua level. Untuk meningkatkan daya minat baca, pengembangan, dan ini adalah salah satu cara kami untuk mencapai percakapan global di industri buku. Jakarta juga melting pot atau pertemuan bagi banyak etnis yang berbeda," tukasnya.
(tia/pus)