Penerbit Shueisha mengumumkan bakal menerbitkan manga volume kompilasi ke-18 dari Chibi Maruko-chan karya Momoko Sakura. Sepeninggal sang mangaka yang meninggal karena sakit kanker yang diidapnya pada 2018.
"Manga ini ditulis kembali oleh asisten Sakura Botan Kohagi dan satu orang asisten lainnya di Sakura Production," tulis keterangan Shueisha.
Shueisha menuturkan dalam volume terbaru itu ada 7 bab dan ceritanya berdasarkan dari naskah awal saat Momoko Sakura menulisnya untuk versi anime televisi Chibi Maruko-cha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momoko Sakura meninggal karena kanker payudara di usia 53 tahun pada Agustus 2018. Dia membuat serial manga Chibi Maruko-chan di Majalah Ribon Shueisha dari tahun 1986 hingga 1996.
Manga yang bergenre komedi ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari seorang siswi kelas tiga sekolah dasar bersama keluarganya. Chibi Maruko-chan sukses dicetak lebih dari 32 juta eksemplar.
Momoko Sakura meluncurkan versi empat panel dalam surat kabar Jepang di tahun 2007 dan mengakhiri serial Chibi Maruko-chan pada 2011. Manga ini mendapatkan bab terbaru yang digambar oleh Sakura Production yang dikelola oleh asisten dari sang mangaka.
Manga Chibi Maruko-chan menginspirasi versi anime televisi yang turut terpopuler setelah Sazae-san dan Detective Conan.
Indonesia pun sempat mengalami demam 'Chibi Maruko Chan'. Lagunya yang terkenal 'Odoru Ponpokorin' hits dan terjual lebih dari 1,73 juta kopi.
Momoko Sakura juga diketahui suka menulis di blog pribadinya. Beberapa esai penuh selera humor unik ditulisnya. Seperti 'Kursi untuk Monyet', 'Kembali Kapan', dan lain-lain.
Ia banyak menuliskan hal sehari-hari seperti bagaimana dia bingung ketika seseorang memberinya cokelat di Hari Valentine, kegelisahan tentang orang tua yang pergi untuk mempersiapkan kunjungan, dan cerita mengenai permen murah.
Dalam bukunya yang berjudul 'Momo no Kanzume', Momoko Sakura mengatakan menulis cerita manga melalui ingatan. "Saya menciptakan filter ingatan yang bekerja sangat baik," tulisnya.
Misalnya saja ketika kakeknya Tomozo suka mengomel. Namun dalam kartunnya, ia membuat kembali karakter pria tua yang manis, menyenangkan, dan sayang kepada cucu-cucunya. Melalui filternya pula, ia dapat menciptakan sensasi suasana dengan zaman.
(tia/nu2)