Picu Kontroversi soal Transgender, JK Rowling Dibela Kampus Skotlandia

Picu Kontroversi soal Transgender, JK Rowling Dibela Kampus Skotlandia

Tia Agnes Astuti - detikHot
Jumat, 14 Okt 2022 19:25 WIB
JK Rowling
Foto: IMDB/ Istimewa
Jakarta -

JK Rowling menjadi salah satu novelis yang kerap menuai pro dan kontra terkait opini mengenai transgender. Selama 3 tahun terakhir, namanya kerap terus diserang netizen di jagat maya.

Kediaman pribadinya di Skotlandia juga disatroni para haters yang membencinya. JK Rowling makin tak gentar menuangkan segala tulisan dan pendapatnya di akun media sosial pribadinya.

Baru-baru ini, JK Rowling mengunggah ulang sebuah artikel tentang dirinya yang dimuat di The Telegraph. Postingan itu awalnya diunggah oleh sebuah kampus di Skotlandia, dia pun me-repost-nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat bangga dengan alumni kami @jk_rowling. Posisinya yang penuh kasih dan prinsip serta penolakannya untuk mundur dalam menghadapi serangan serta fitnah tanpa henti menjadi inspirasi bagi siswa dan staf kami saat ini," cuit Edinburg Academics for Academic Freedom, seperti dilihat detikcom.

JK Rowling juga mengucapkan terima kasih kepada institusi yang masih mendukungnya meski namanya kerap menuai kontroversi.

ADVERTISEMENT

"Terima kasih. Secara pribadi, saya berterima kasih kepada semua akademisi yang membela kebebasan berbicara dan berpikir pada saat keduanya diserang," cuit JK Rowling.

"Saya bangga berdiri bersama Anda dan komitmen berkelanjutan terhadap nilai-nilai Pencerahan Skotlandia," sambungnya.

Sebelumnya, JK Rowling baru saja meluncurkan novel terbarunya akhir Agustus. Novel angsuran keenam dari seri Cormoran Strike yang berjudul The Ink Black Heart tak lepas dari incaran cibiran para netizen.

Buku bergenre thriller dari kisah detektif Cormoran Strike itu setebal 1.024 halaman. JK Rowling menulisnya selama ini dengan nama samaran Robert Galbraith.

Banyak yang mengomentari novel ke-6 itu berdasarkan pengalaman JK Rowling sendiri saat kehilangan penggemar karena pendapat transfobia. Dalam situs resmi Robert Galbraith, JK Rowling membantah bukunya berdasarkan pengalaman pribadinya.

"Meskipun saya mengatakan ada peristiwa yang memang terjadi dalam hidup saya, mereka yang sudah membaca buku dalam bentuk manuskrip, pastinya bertanya-tanya 'apakah Anda peramal'?" tulis JK Rowling dalam situs tersebut.

Dia membantah sebagai seorang peramal dan hanya menjelaskan ada kalanya manusia berada dalam sebuah tikungan aneh.

Pada 2020, JK Rowling posting cuitan kontroversi tentang istilah 'orang yang sedang menstruasi' dan mengatakan 'perempuan transgender tidak mengalami menstruasi'. Baru-baru ini, dia juga menerima ancaman pembunuhan karena mendukung Salman Rushdie usai ditikam 15 kali saat menghadiri acara sastra.




(tia/wes)

Hide Ads