JK Rowling Teriak Lantang 'Women Rising' Usai Kematian Mahsa Amini

JK Rowling Teriak Lantang 'Women Rising' Usai Kematian Mahsa Amini

Tia Agnes Astuti - detikHot
Sabtu, 24 Sep 2022 13:03 WIB
Mahsa Amini sempat menjadi sorotan dunia. Ia meninggal dunia setelah koma di rumah sakit selama tiga hari. Lantas, siapa sebenarnya sosok Mahsa Amini ini?
Foto: Twitter via The Guardian
Jakarta -

Kematian Mahsa Amini yang dipukuli oleh polisi moral Iran karena tak berhijab memicu demonstrasi besar-besaran. Ribuan perempuan Iran melakukan unjuk rasa sampai membuat korban jiwa jatuh.

Sampai hari keenam setelah kematian Mahsa Amini dan demonstrasi yang digelar serempak di sejumlah kota, JK Rowling turut bersuara lantang. Pencipta Harry Potter itu membela para perempuan Iran dan menyebut aksi yang terjadi di negara tersebut sebagai 'women rising'.

Sejak beberapa hari belakangan, JK Rowling mengunggah ulang pemberitaan demonstrasi yang terjadi di Iran. Tak hanya menyebut sebagai 'women rising' dan hastag Mahsa Amini saja, namun ia juga mendukung aksi kepada 13,4 juta pengikut di akun Twitter-nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rezim Iran membunuh perempuan muda yang memprotes kebencian terhadap wanita #HananehKian #MahsaAmini," cuit JK Rowling, seperti dilihat detikcom, Sabtu (24/9/2022).

JK Rowling pun me-repost sebuah pemberitaan tentang korban jiwa dari demonstrasi yang terjadi di Iran. Kemarin, ada seorang perempuan muda bernama Hananeh Kian yang terbunuh.

ADVERTISEMENT

Dalam pemberitaan tersebut, dijelaskan Hananeh Kian berusia 23 tahun ketika dia ditembak mati di Noshahr, Iran.

"Dia adalah satu dari puluhan orang yang kehilangan nyawa mereka selama protes atau unjuk rasa baru-baru ini. Tidak ada pembenaran untuk penggunaan senjata api yang berlebihan dan sewenang-wenang terhadap orang-orang," tulis berita tersebut disertai hastag Mahsa Amini.

Dilansir dari AFP, ada 11 orang tewas akibat demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Iran usai kematian Mahsa Amini. Empat di antaranya adalah personel keamanan dan sisanya adalah demonstran.

Empat orang di antaranya tewas di Kurdistan, provinsi asal Mahsa Amini, perempuan muda yang kematiannya pekan lalu memicu aksi protes massal. Dua demonstran lainnya tewas di Kermanshah, provinsi dengan komunitas Kurdi yang besar.

Pihak berwenang Iran telah membantah terlibat dalam kematian para pengunjuk rasa tersebut.

Demonstrasi atas kematian Mahsa Amini telah berlangsung berhari-hari di seluruh penjuru negeri. Dilansir dari DW, dalam aksi demo mereka, para perempuan melepas atau membakar hijab mereka. Ada pula yang terang-terangan memotong rambut di depan umum.






(tia/nu2)

Hide Ads