Cerita Manga Attack on Titan Ternyata Dipengaruhi Film Barat

Attack on Titan karya Hajime Isayama menjadi salah satu manga terpopuler di Jepang selama lebih dari satu dekade. Adaptasi versi animenya juga digemari oleh pencinta pop culture.

Kini serial anime Attack on Titan semakin dekat dengan episode terakhirnya. Baru-baru ini, sang komikus diwawancarai bersama dengan pencipta Vinland Saga, Makoto Yukimura.

Dari hasil wawancara tersebut, Hajime Isayama membagikan satu hal yang membuatnya bahagia. Sayangnya hal itu tidak ada kaitannya dengan Mikasa dan Levi yang dibuatnya.

"Saya menyukai menonton film Barat dan drama romansa dari luar negeri, hal itu mempengaruhi dalam proses kekaryaan saya," kata Hajime Isayama, seperti dilansir dari berbagai sumber, Kamis (25/8/2022).

Hajime Isayama juga menuturkan dalam manga Attack on Titan yang diciptakannya, ada pengaruh dari hobi menontonnya tersebut. "Saya ingin menjangkau apa yang disukai oleh pembaca dari luar negeri juga," sambungnya.

Menurut Hajime Isayama, ia senang ketika mengetahui para pembaca setianya senang dengan hasil pekerjaannya. Bahkan ia merasa sedang berbagi hobi menonton.

"Saya seolah-olah sedang berbagi perasaan menonton dan menikmati pekerjaan saya dengan mereka," kata Hajime Isayama.

Sebelumnya, Hajime Isayama mengatakan resolusi terbesar di tahun ini adalah tidak bekerja. "Saya hanya tidak ingin terlalu bekerja di tahun mendatang," katanya.

Sebelumnya pada akhir 2021, tagar Attack on Titan dilaporkan oleh Twitter merupakan tagar terpopuler sepanjang tahun. Pada 9 April 2021, bab terakhir dari manganya berakhir di Majalah Bessatsu Shonen Kodansha.

Di Amerika Serikat, Kodansha Comics juga bekerja sama dengan galeri di kota New York memamerkan berbagai karya seni Attack on Titan. Mereka menyebutkan sebagai galeri seni yang didedikasikan untuk seri terpopuler Jepang, Attack on Titan.