Novel klasik The Handmaid's Tale dicetak tahan api dan tidak bisa dibakar. Buku yang diterbitkan oleh Penguin Random House itu dicetak di seluruh Amerika Serikat dan tersedia terbatas.
Bagaimana tanggapan dari penulisnya, Margaret Atwood? Penulis asal Kanada yang muncul dalam video YouTube saat peluncuran salinan langka itu mendukung upaya penerbit.
"Di seluruh Amerika Serikat dan seluruh dunia, buku-buku dilarang dan dibakar. Jadi kami membuat edisi khusus buku yang telah ditentang dan dilarang selama beberapa dekade," katanya.
"Buku ini dicetak dan dijilid menggunakan bahan tahan api, edisi The Handmaid's Tale dibuat agar benar-benar tidak dapat dibakar. Buku ini dirancang untuk melindungi kisah penting ini dan berdiri sebagai simbol yang kuat terhadap penyensoran," sambungnya.
Pada 2010, peringatan 25 tahun The Handmaid's Tale digelar. Novel ini menceritakan kisah tentang Offred (bukan nama sebenarnya) tapi nama yang diberikan oleh rezim baru di Amerika yang menindas masa depannya dan menjadikan sebagai Handmaid atau pelayan.
"Para Handmaid dipaksa untuk memberikan anak-anak dengan proxy untuk wanita tidak subur dari status sosial yang lebih tinggi atau istri Komandan. Mereka menjalani tes medis rutin, dan dalam banyak hal menjadi tidak terlihat, jumlah total bagian biologis mereka," katanya.
Menurut Asosiasi Perpustakaan Amerika, The Handmaid's Tale adalah salah satu buku yang paling sering ditentang atau dilarang di sekolah-sekolah AS.
Pada tahun 2006, dalam sebuah surat terbuka ke distrik sekolah yang berusaha untuk melarang buku tersebut.
The Handmaid's Tale diadaptasi ke serial televisi yang dibintangi oleh Elisabeth Moss. Novel sekuelnya The Testaments membawa sang novelis dalam penghargaan Man Booker karena memperjuangkan hak reproduksi dan hak perempuan.
Simak Video "Heboh Ashton Kutcher-Mila Kunis Tak Mau Wariskan Hartanya kepada Anak"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/dal)