Margaret Atwood Berusia 60 Tahun, Potretnya Jadi Prangko

Margaret Atwood Berusia 60 Tahun, Potretnya Jadi Prangko

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 26 Nov 2021 15:05 WIB
FRANKFURT AM MAIN, GERMANY - OCTOBER 14:  Canadian author Margaret Atwood attends the Peace prize of the german Book Trade pressconference during the Franfurter Book fair 2017 (Frankfurter Buchmesse) on October 14, 2017 in Frankfurt am Main, Germany. The 2017 fair, which is among the worlds largest book fairs, will be open to the public from October 11-15.  (Photo by Hannelore Foerster/Getty Images)
Potret Margaret Atwood asal Kanada diabadikan menjadi prangko. Foto: Istimewa
Jakarta -

Penulis asal Kanada Margaret Atwood merayakan hari ulang tahun yang ke-60 pada 18 November lalu. Layanan pos Kanada pun mengabadikan momen spesial novelis The Handmaid's Tale lewat prangko.

Pada sebuah upacara di perpustakaan Toronto, penulis kelahiran Ottawa itu berkelakar mengenai penghormatan yang tak terduga tersebut. Ia merasa berterima kasih kepada teman dan keluarga atas sambutan di hari ulang tahun yang ke-60.

"Di atas cap prangko, sungguh berani," ujarnya di sebuah upacara peresmian prangko Margaret Atwood, dilansir dari AFP, Jumat (26/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sambil menyindir prangko potret dirinya tersebut, dia pun mengatakan, "Bagaimana aku akan tetap hidup, betapa ngeri tapi sekaligus sebuah kehormatan."

"Bersiapkan untuk banyak lelucon tentang menjilat dan menempel, belum lagi untuk menambahkan koleksi filateli kamu," katanya lagi.

ADVERTISEMENT

Prangko potret Margaret Atwood menggambarkan wajahnya yang sedang setengah tersenyum. Ia tampak mengenakan blouse berwarna hitam dan kedua matanya tertutup.

Namun tangan kanan sang novelis memegang pipinya. Di bagian atas prangko terdapat tulisan yang diambil dari sajak berjudul Spelling yakni 'Sebuah kata setelah kata demi kata adalah kekuataan'.

Margaret Atwood dikenal menerbitkan lebih dari 50 karya termasuk novel, fiksi pendek, dan kumpulan puisi. Jutaan bukunya berhasil diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa.

Salah satunya adalah novel The Handmaid's Tale yang menceritakan tentang rezim totaliter yang memaksa perempuan subur untuk bereproduksi demi pasangan elit yang mandul. Novelnya diterbitkan pada 1985 tapi menjadi viral beberapa tahun belakangan karena relevan dengan kondisi sekarang ini.

Dari novel, The Handmaid's Tale pun diadaptasi menjadi serial televisi yang memenangkan banyak penghargaan. Salah satunya adalah Emmy Awards.

Pada November 2020, Margaret Atwood baru saja menerbitkan buku kumpulan puisi berjudul Dearly. Ini merupakan koleksi kumpulan sajaknya setelah lebih satu dekade tidak merilisnya.

Buku kumpulan Dearly menceritakan tema yang unik, imajinatif, penuh membahas tentang cinta, kehilangan, perjalanan waktu, sifat alam hingga isu retrospeksi.




(tia/dal)

Hide Ads