Bulan Mei juga dirayakan sebagai momen kelahiran bagi novelis Tere Liye. Darwis atau yang lebih dikenal dengan nama pena Tere Liye dikenal sebagai penulis terlaris Indonesia yang karya-karyanya sukses diserbu oleh pencinta buku.
Beberapa bukunya juga sukses diadaptasi ke layar lebar, di antaranya ada Hafalan Shalat Delisa, Bidadari-Bidadari Surga, Moga Bunda Disayang Allah sampai Rembulan Tenggelam di Wajahmu.
Pria yang kini berusia 42 tahun itu berasal dari Sumatera Selatan, dan punya sejumlah fakta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 5 fakta soal Tere Liye penulis best seller Indonesia yang karya-karyanya selalu diincar oleh pencinta buku. Berikut di antaranya:
1. Trending Twitter
Bukan sekali atau dua kali saja nama Tere Liye kerap Trending Twitter. Untuk kesekian kalinya, Tere Liye trending di Twitter.
Misalnya saja ketika film Rembulan Tenggelam di Wajahmu yang trending pada November 2019. Film yang diadaptasi dari salah satu novel Tere Liye.
Film itu dibintangi oleh Anya Geraldine, Arifin Putra, dan Bio One. Kisahnya yang menarik membuat Rembulan Tenggelam di Wajahmu dibicarakan.
Dalam keadaan antara hidup dan mati di rumah sakit, seseorang dengan wajah teduh datang dan membawa Ray untuk 'kembali' yakni kembali menyusuri masa lalunya. Ray pun menemukan lima pertanyaan yang pernah ia teriakkan kepada Tuhan. Lima pertanyaan itu akhirnya terjawab satu demi satu.
2. Kata-kata Puitis
Menulis menjadi hobi Tere Liye yang menghasilkan. Kutipan-kutipan dari bukunya pun kerap diunggah ulang oleh pembaca setianya. Seperti berikut ini:
"Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong." Novel: Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah.
"Kebahagiaan adalah kesetiaan. Setia atas indahnya merasa cukup. Setia atas indahnya berbagi. Setia atas indahnya ketulusan berbuat baik.." - Novel: Moga Bunda Disayang Allah.
"Jangan pernah jatuh cinta saat hujan. Karena ketika besok lusa kamu patah hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu." -Novel Hujan.
3. Heboh karena Pajak Penulis
Tere Liye pernah viral gara-gara mengeluhkan masalah pajak profesi penulis. Persoalan pajak penulis menjadi sebuah ironi karena belum berkesudahan.
Saat itu, ia menegaskan mengenai keadilan tentang pajak penulis.
"Saya nggak bicara soal saya. Saya bicara keadilan, mau itu penulis yang kayak gimana pun. Apalagi penulis yang dari hasil royaltinya di bawah Rp 100 juta. Saya bicara soal keadilan," tegasnya di Gedung Perpustakaan Nasional Indonesia.
Saat itu Tere Liye mempermasalahkan tarif royalti 10% dari setiap buku yang naik cetak.
"Kalau buku yang kamu jual Rp 80 ribu, royalti kamu Rp 8 ribu. Kalau laku 8 juta eksemplar, royaltinya bisa Rp 8 miliar. Apalagi kalau kamu dek menulis dengan oplah tinggi. Bukan isu tentang pajaknya, tapi kalau kamu dek jadi penulis itu artinya pajakmu lebih tinggi dari profesi lain," tukas dia.
4. Puluhan Novel
Tere Liye selalu menyebutkan menulis adalah hobinya. Dia telah 'menelurkan' novel-novel terkenalnya.
Seperti Hujan, Bumi, Pulang, Rindu, dan Selena. Novel-novel sudah ada yang difilm-kan seperti Hafalan Shalat Delisa, Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Ayahku (Bukan) Pembohong, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Bidadari-Bidadari Surga, dan Moga Bunda disayang Allah.
5. Produktif Berkarya
Dalam sebuah acara, Tere Liye pernah mengatakan demi menjadi seorang penulis dia bertekad untuk menerbitkan minimal empat buku setiap tahunnya.
"Gimana mau jadi penulis terkenal, jawabannya cuma satu ya harus produktif. Hari ini dek jangan update status kegalauan di Twitter. Tulislah kegalauan kalian dek. Berhentilah berkicau kegalauan di media sosial," tutur Tere Liye.
(tia/dar)