3. 94 Karya
Sepanjang hidupnya, Chairil Anwar telah menghasilkan sekitar 94 karya. Di dalamnya terdapat 70 sajak, 4 saduran, 10 sajak terjemahan, 6 prosa asli, dan 4 prosa terjemahan.
Pelopor puisi modern Indonesia ini memiliki karya-karya yang selalu melegenda dan gagasan dari puisi-puisinya yang mendobrak semangat senantiasa melekat pada buku-buku pelajaran bahasa Indonesia.
Puisi-puisi Chairil seperti para pejuang kemerdekaan di zamannya, juga banyak berisi perlawanan dan semangat merdeka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4. Sajak Satu-satunya untuk Hapsah
Chairil Anwar dikenal dekat dengan banyak perempuan, namun hanya ada satu sajak yang secara khusus dituliskan untuk mantan istrinya, Hapsah. Hal itu terungkap oleh Hasan Aspahani yang menulis novel biografi Chairil.
Sajak itu ditemukan sang penulis saat melakukan riset di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. Sajak berjudul 'Buat H' itu disebutnya sebagai sajak yang belum selesai.
Sajak yang menggunakan tulisan tangan tanpa mesin ketik dan memakai pensil itu, diakui Hasan, tidak terbit di mana-mana. Namun, sajaknya terdapat di dalam buku kerja Chairil.
"Di situ banyak calon sajak yang mau diterbitkan, dan ada yang mau diterjemahkan. Karya-karya yang belum selesai menjelang kematiannya," tutur Hasan.
Sajak berjudul 'Buat H' itu berisi, "Aku berada kembali di kamar, bersama buku seperti sebelum bersamamu dulu."
Hasan menduga sajaknya memuat kerinduan yang mendalam terhadap sosok istrinya tersebut. "Dia kangen sama istrinya di hari-hari terakhir jelang kematiannya. Dia kangen pada istri dan rumahnya dulu. Dan 'Buat H' menurut H.B.Jassin memang buat Hapsah," kata Hasan.
(Baca halaman berikutnya tentang fakta kelima Chairil Anwar)
Simak Video "Video K-Talk: Seruan Semangat dari Puisi 'Aku' Chairil Anwar untuk Warga Korsel"
[Gambas:Video 20detik]