Nama Louise Gluck main moncer setelah menerima Hadiah Nobel Sastra 2020. Setelah menerbitkan lebih dari 10 buku puisi dan buku esai, penulis berusia 79 tahun itu akhirnya menerbitkan buku narasi prosa atau cerpen pertamanya.
Buku berjudul Marigold and Rose: A Fiction terdiri dari 64 halaman dan rencananya bakal rilis pada Oktober 2022.
Karya terbaru Louise Gluck terinspirasi ketika pandemi global menghantam seluruh masyarakat dunia. Marigold and Rose berasal dari video cucunya, Emmy dan Lizzy, yang dikirim oleh putranya dari California.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia tidak bisa mengunjungi keluarga ketika pandemi COVID-19 juga menghantam negeri Paman Sam.
"Saya ingat memberi tahu seseorang bahwa menonton anak kembar seperti pergi ke kebun binatang; Anda melihat perilaku yang biasanya tidak Anda lihat pada bayi, karena anak-anak ini memiliki hubungan satu sama lain sebelum mereka memiliki hubungan dengan hampir semua orang lainnya," Gluck.
Louise Gluck menyusun bab pendek lalu mengirimkannya kepada putraya. Mereka pun mengatakan menyukainya dan membaca keras-keras cerita itu kepada keluarga.
![]() |
Penerima Hadiah Nobel Sastra 2020 itu mengatakan sepanjang kariernya menyukai puisi karena membuat pembacanya seperti sebuah teman.
Dalam buku Marigold and Rose, Louise Gluck juga membuat puisi berjudul Child Crying Out yang merupakan meditasi tentang jarak antara orang-orang. Termasuk kisah tentang ratapan seorang ibu kepada putranya yang berada jauh.
Sebelum memenangkan Nobel Sastra, ia sama sekali tidak terpikir untuk menulis sebuah buku dalam bentuk kumpulan cerpen.
"Saya akan mengatakan bahwa kemungkinan saya akan menulis sebuah buku dalam bentuk prosa adalah nol. Tidak ada peluang di dunia ini tapi ternyata saya menulisnya," pungkasnya.
(tia/dar)