Ajang perbukuan internasional London Book Fair kembali diselenggarakan. Indonesia mengumumkan kembali berpartisipasi meramaikan event tersebut.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf memfasilitasi 8 penerbit dan dua literary agency asal Indonesia untuk mengirimkan mereka ke London. Fasilitasi ini sebagai bentuk pemulihan ekonomi di subsektor penerbitan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan bentuk fasilitasi dan dukungan ke London Book Fair adalah komitmen pemerintah untuk pemulihan industri penerbitan Tanah Air pascapandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat bangga atas partisipasi dari IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), yakni delapan penerbit dan dua agen literasi untuk hadir di London Book Fair. Partisipasi kita di London Book Fair yang sejak tahun 2015 ini terus bisa dilanjutkan," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan yang diterima detikcom.
Sandiaga Uno menjelaskan Indonesia pernah menjadi market focus di ajang London Book Fair pada 2019.
"Saya harap keikutsertaan kembali Indonesia di ajang London Book Fair 2022 benar-benar dapat mendorong kebangkitan industri kreatif, khususnya subsektor penerbitan," katanya.
Menurut Sandiaga Uno, ini merupakan langkah pemerintah dengan semua stakeholder, termasuk Disparekraf Provinsi DKI Jakarta untuk mendukung event tersebut.
"Pemerintah ingin hadir, mendorong industri ini karena multiplier effect-nya luar biasa menghadirkan lapangan kerja, generasi muda yang gemar membaca dan juga peningkatan SDM yang kita miliki memiliki skill lebih baik ke depan," ujar Sandiaga.
Selain membawa buku dan konten dari co-exhibitor, Indonesia juga membawa buku yang diseleksi oleh kurator independen. Terdapat total 60 judul yang terbagi dalam 4 kategori besar yaitu buku anak, fiksi, nonfiksi, dan komik.
London Book Fair 2022 akan berlangsung pada 5 hingga 7 April 2022. Sebanyak 10 co-exhibitor yang sebelumnya terpilih melalui serangkaian proses seleksi akan menempati Paviliun Indonesia seluas 148,5 meter persegi.
Sepuluh co-exhibitor tersebut terdiri dari dua literary agency yaitu Borobudur Agency dan Literasia Creativa serta delapan penerbit yaitu Mizan Pustaka, Gagas Media, Gramedia International, Kanisius, Afterhours Book, re:ON Comics, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, dan Zikrul Bestari.
Sementara itu, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Arys Hilman menuturkan ini adalah kesempatan yang baik berkaca dari kesuksesan di tahun 2019 dan dua negara Asia lainnya yang mendapat kesempatan serupa.
"Nantinya Indonesia akan membawa kira-kira sekitar 260 judul buku. Dari berbagai tema buku, salah satu yang akan ditonjolkan adalah buku-buku anak. Mudah-mudahan ini adalah momentum kebangkitan dunia buku Indonesia," pungkasnya.
(tia/pus)