Komunitas menulis Semut Merah Kaizen menerbitkan buku antologi puisi yang berjudul Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu. Buku yang tercipta berkat renungan pandemi COVID-19 itu terdiri dari 117 puisi.
Setahun yang lalu, ada 400 puisi berhasil terkumpul dan sukses menyeleksi sampai 117 karya puisi. Buku itu pun diterbitkan secara virtual akhir pekan lalu bersama pengampu Semut Merah Kaizen, Dee Lestari.
Dalam peluncurannya, Dee Lestari menuturkan puisi adalah bentuk tulisan yang sangat dekat dengan alam ide.
"Kebebasan serta kelenturannya menjadikan puisi sebagai seni bercerita yang terapeutik. Puisi juga punya keindahannya yang efisien, dapat mengingatkan kita akan hal-hal yang lebih besar daripada diri kita sendiri," katanya dalam keterangan yang diterima.
Buku kumpulan puisi Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu diterbitkan oleh MCL Publisher yakni penerbit baru yang juga berdiri sejak pandemi. Lahirnya buku puisi ini menambah keramaian industri buku karena buku puisi adalah salah satu genre yang sulit ditemukan di toko buku.
"Saya salut kepada MCL sebagai salah satu penerbit yang baru berusia 2 tahun berani menerbitkan buku puisi," kata Aan saat peluncuran buku.
Semut Merah Kaizen yang terbentuk pada April 2020 adalah komunitas yang anggotanya adalah alumni Kelas Menulis Kaizen Dee Lestari. Pengagas komunitas adalah Dera Menra Sijabat yang berprofesi sebagai wartawan The New York Times.
Kini anggota komunitas Semut Merah Kaizen ada 1.500 orang. Pada September 2020, mereka pertama kali meluncurkan buku kumcer pertama yang berjudul Cerita saat Jeda: Kumpulan Rasa Saat Pandemi Mengimpit. Buku ini terjual 500 lebih eksemplar hanya dalam dua hari.
Saat ini, Semut Merah Kaizen sedang menyiapkan buku ketiga yang melibatkan khalayak lebih luas, yakni tidak terbatas di anggota komunitas saja.
Buku ketiga ini adalah sebuah buku antologi surat, dimana setiap penulis diminta untuk menulis surat yang bisa ditujukan kepada Tuhan, diri sendiri, orang lain dan benda baik hidup maupun tidak hidup. Pendaftaran ditutup pada 31 Maret 2022.
Simak Video "Tanpa Rencana, Karya Baru Dee Lestari"
(tia/dal)