Penulis Lupus, Hilman Hariwijaya, meninggal dunia tadi pagi. Selama sebulan terakhir, kondisi kesehatannya ngedrop karena mengidap sakit liver.
Dua minggu sebelum meninggal, sahabat Hilman Hariwijaya, Boim Lebon, mengatakan pencipta karakter Lupus itu sempat menghubunginya. Ada satu permintaan khusus terkait sedekah ke anak yatim.
"Sebelumnya itu dia mengirimkan uang ke saya untuk sedekahkan ke anak yatim. 'Tolong dong sedekah ke anak yatim, nanti gue kirim uangnya'," kata Boim Lebon ketika dihubungi detikcom.
Saat itu, mendiang Hilman Hariwijaya mengirimkan uang sebesar Rp 7,5 juta. Sesuai amanat, dia pun mengumpulkan 16 orang anak yatim lalu membuat komunikasi via Zoom.
"Almarhum melihat dari ruang rawat inap dia, ke-16 anak yatim juga turut mendoakan kesembuhan Mas Hilman," sambungnya.
Sepanjang mengenal sosok Hilman Hariwijaya, Boim Lebon mengetahui karakter sahabatnya yang semangat untuk sembuh. Setiap kali sakit, maka Hilman Hariwijaya selalu langsung konsultasi ke dokter maupun bertanya ke teman-temannya.
"Dia punya semangat kuat untuk sembuh, kalau sedang sakit apapun. Saya justru melihatnya akan segera pulih gitu," kata Boim Lebon.
Selain menulis cerita pendek dan novel Lupus, Hilman Hariwijaya juga pernah menjadi penulis naskah beberapa film, seperti Dealova (2005), The Wall (2007), Anak Ajaib (2008), Suka Ma Suka (2009), dan Rasa (2009).
Ia pun merambah dunia pertelevisian dalam beberapa tahun terakhir, menulis skenario dari sinetron Cinta Fitri (Season 2 - Season 3), menulis skenario dari sinetron Cinta Fitri (Season 2 - Season 3), serta Melati untuk Marvel.
Simak Video 'Sahabat Sebut Hilman Hariwijaya Sempat Alami Stroke Ringan':
