Marvel Comics punya aturan tertulis mengenai karakter-karakter superhero yang sukses diciptakannya. Karakter yang berhasil dikenalkan tidak boleh dipakai tanpa izin penciptanya.
Kini muncul polemik mengenai serial komik King Conan #3 yang baru saja terbit. Seorang komikus bernama Jason Aaron meminta maaf karena memakai salah satu nama dalam komiknya yang terkait karakter pribumi atau suku asli Amerika.
Dalam cerita, ada seorang penyihir supernatural bernama Matoaka dengan nama lahir Pocahontas.
"Di komik King Conan #3, saya buat keputusan yang salah karena memberi nama Matoaka untuk karakter tersebut. Nama yang palin dekat dengan tokoh asli Amerika Pocahontas," tulis Jason Aaron dalam keterangannya, seperti dilansir dari situs Marvel Comics.
Dia mengatakan karakter baru ini adalah putri supernatural berusia seribu tahun dari pulau terkutuk dalam dunia pastiche. Jason Aaron menegaskan sama sekali tidak bermaksud menyinggung tokoh sejarah manapun.
Tokoh sejarawan Amerika lainnya juga menyentil isu komik King Conan #3. Karakter Matoaka juga berpakaian minim, nyaris tidak tertutup pakaian apapun.
Dalam cerita asli di kehidupan nyata, dahulu memang ada tokoh bernama Matoaka yang diperkosa dan diperdagangkan oleh penjajah Inggris. Lalu, ia dipaksa menikah ketika baru usia 16 tahun.
Matoaka meninggal di usia 21 tahun setelah dipaksa melakukan perjalanan ke Inggris sebagai tawanan.
"Saya seharusnya lebih memahami arti dan resonansi nama yang sebenarnya dan menyadari bahwa itu tidak pantas untuk digunakan. Saya memahami kemarahan yang diungkapkan oleh mereka yang memegang warisan Matoaka yang sebenarnya, dan untuk semua ini dan kesusahan. itu disebabkan, saya minta maaf," tegasnya.
Gara-gara polemik yang diciptakan, dia telah membayar urusan tersebut dan menyumbangkannya ke Pusat Sumber Daya Wanita Adat Nasional. Ke depannya, edisi komik King Cona #4 akan mengganti dengan nama lainnya.
Simak Video "Video: Industri Komik Indonesia Dinilai Sulit Berkembang"
(tia/dal)