Winnie the Pooh hingga Novel Franz Kafka Masuk Domain Publik di 2022

Winnie the Pooh hingga Novel Franz Kafka Masuk Domain Publik di 2022

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 31 Des 2021 10:35 WIB
Winnie the Pooh
Winnie the Pooh karya AA Milne bakal masuk domain publik di 2022. Foto: Istimewa
Jakarta -

Pada 2022, karya-karya dari tahun 1926 bakal memasuki domain publik setelah diperpanjang selama 96 tahun. Artinya, karya tersebut bisa bebas diadaptasi, diterbitkan ulang maupun diciptakan ulang semaunya tanpa mendapatkan izin dari ahli waris si pencipta.

Setiap tahunnya, ada berbagai karya yang masuk dalam tinjauan domain publik. Setiap negara punya aturan masing-masing.

Seperti Inggris dan Rusia yang memiliki Undang-undang untuk melindungi kekayaan intelektual selama masa hidup pencipta, ditambah 70 tahun. Lain lagi dengan Kanada dan Selandia Baru, ketika si pencipta meninggal maka izin hak kekayaan intelektualnya bertambah 50 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda halnya dengan Amerika Serikat yang punya aturan lebih kompleks. Berkat Undang-undang Perpanjangan Waktu Hak Cipta tahun 1998, memungkinkan hak cipta sebuah karya lebih panjang lagi.

Kemudian karya apa saja yang bakal memasuki domain publik? Berikut di antaranya:

ADVERTISEMENT

1. Winnie the Pooh (AA Milne)

Siapa yang tak kenal dengan Winnie the Pooh. Kumpulan cerita pendek dan ilustrasi yang diciptakan oleh penulis asal Inggris AA Milne sukses besar sampai sekarang. Anak-anak mampu jatuh cinta dengan karakter Pooh, Piglet, Eeyore, dan Christopher Robin.

Winnie the Pooh bakal memasuki domain publik, artinya tahun depan siapa saja bisa bebas mengadaptasi maupun menerjemahkan sesuai persepsi masing-masing.

Tapi jangan salah sangka dahulu, Disney masih memiliki hak cipta untuk merchandise Pooh. Hal tersebut terbukti dalam gugatan di tahun 2012.

2. Novel The Castle (Franz Kafka)

Salah satu dari tiga novel Franz Kafka yang belum selesai The Castle juga bakal memasuki domain publik di 2022. Novelnya menceritakan tentang kisah seorang surveyor tanah bernama K yang dipanggil ke sebuah kota kecil oleh otoritas setempat.

Tapi setibanya di sana, ia menemukan fakta kalau otoritas itu tinggal di sebuah kastil, warga yang anonim, dan membuat birokrasi tidak rasional.

The Castle disebut mampu menunjukkan imajinasi Franz Kafka hingga menemukan kesimpulan yang tak masuk akal.




(tia/dar)

Hide Ads