Penyair asal Yogyakarta Joko Pinurbo atau akrab disapa Jokpin menerbitkan dua buku kumpulan puisi yang ditulisnya selama pandemi COVID-19. Dua buku itu resmi diluncurkan akhir pekan lalu.
Buku kumpulan puisi Salah Piknik diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU). Sedangkan DIVA Press merilis buku kumpulan puisi Jokpin lainnya yang berjudul Sepotong Hati di Angkringan.
Dua buku puisi itu dirilis secara berbarengan di momentum bulan yang sama. Saat peluncuran buku puisi secara virtual, Jokpin juga tak menyangka bisa menulis dua karya secara berbarengan dalam waktu kurang dari setahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua buku ini lahir di luar rencana, saya buka rahasia saja ya. Saya sebetulnya ini menulis dua buku cerita dan sudah menyampaikan kepada editor di GPU dan Diva Press kalau tadinya akan menerbitkan kumpulan cerpen dengan masing-masing karakter berbeda," tutur Jokpin.
Penyair Perjamuan Khong Guan itu menuturkan rencana perilisan dua kumcer di dua penerbit yang berbeda sudah direncanakan sejak awal. Untuk DIVA Press, editornya meminta untuk mengumpulkan cerpen-cerpen Jokpin yang tercerai berai sebelumnya.
"Hikmah pandemi ini di luar dugaan, itulah yang mengubah jalan hidup saya di masa pandemi. Mengubah rencana saya," lanjutnya.
Selama pandemi, Jokpin menuturkan ada banyak peristiwa yang terjadi dan suasana berbeda.
"Ada banyak hal yang harus direfleksikan karena ini peristiwa langka dan belum tentu mengalaminya lagi kelak," kata Jokpin.
"Tapi COVID-19 ini kan sesuatu yang baru dan melanda seluruh dunia. Di tengah jalan, saya mohon maaf ada perubahan rencana tak terduga. Rencana untuk kumcer saya tunda, sudah jalannya untuk kumpulan puisi sebagai respons situasi pandemi yang kita hadapi bersama," sambungnya.
Demi menyelesaikan dua buku puisi tersebut, Jokpin mengerjakannya secara paralel. Setiap file yang ada di komputernya menentukan alurnya sendiri.
"Saya juga terkejut jelang akhir tahun, keduanya sudah selesai. Saya sendiri tidak membuat deadline akan selesai," kata Jokpin.
Buku puisi Salah Piknik yang diterbitkan oleh GPU memuat 40 puisi yang merespons situasi pandemi dan gejala sosial di masyarakat.
Sedangkan buku puisi Sepotong Hati di Angkringan ditulis Jokpin lebih khusus lagi soal kota Yogyakarta, Jawa Tengah, yang merespons situasi pandemi yang terjadi sekarang ini.
(tia/doc)